Tuesday, April 12, 2016

infark


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di dunia, terdapat sekitar 50 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular setiap tahunnya, dengan 39 juta di antaranya berasal dari negara berkembang. WHO memprediksi pada tahun 2030 kematian akibat penyakit jantung akan terus meningkat serta menempati peringkat pertama penyebab kematian di dunia sebesar 14,2%. Menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010, penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Infark miokard tercatat sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi. Selain itu, infark miokard juga tercatat sebagai penyebab utama gagal jantung kongestif dan kematian. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, ditemukan bahwa angka kematian akibat Infark Miokard yaitu sekitar 5,1%.
1.2 Rumusan Masalah
a.       Mengidentifikasi istilah yang tidak dimengerti.
b.      Mengidentifikasi mekanisme penyakit sesuai dengan kasus.
c.       Mencara pengobatan dan terapi yang diberikan secara rasional sesuai dengan kasus.
1.3 Tujuan penulisan
Mengetahui lebih dalam pembelajaran dan pemberian Asuhan Keperawatan pada pasien penderita Infark Miokard.
1.4 Manfaat penulisan
a.       Bagi penulis, makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendalami pemahaman tentang menganalisa kasus dan membuat rencana asuhan keperawatan pada pasien penderita Infark Miokard.
b.      Bagi pembaca, khususnya mahasiswa keperawatan makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembelajaran asuhan keperawatan.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Infark Miokard mengacu pada prses dimana jaringan Miokard mengalami kerusakan dalam region jantung yang mengurangi suplai darah adekuat karena penurunan aliran darah koroner. Penyebabnya dapat karena penyempitan kritis arteri koroner akibat kerusakan aterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus atau thrombus. Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebebkan oleh syok dan hemoragi. Pada setiap kasus, terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
2.2 Patofisiologi
Adanya penyempitan arteri koronaria yang disebabkan karena penebalan pada dinding pembuluh darah, vasospasme, emboli, karena penyempitan dinding pembuluh darah pada arteri koronaria menyebabkan suplai O2 yang menuju ke jantung berkurang. Jantung yang kekurangan O­2 akan mengubah metabolisme yang bersifat aerob menjadi anerob. Perubahan ini menyebabkan penurunan pembentukan fosfat yang berenergi tinggi dimana hasil akhir dari metabolisme ini berupa asam laktat, apabila berlangsung lebih dari 20 menit akan terjadi istemia jantung yang meningkat sehingga menyebabkan nyeri dada hebat sehingga dapat terjadi shock kardiogenik.
2.3 Etiologi
Etiologi infark miokard akut ini pada dasarnya adalah terjadi bila suplay oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani dengan baik sehingga hal tersebut bisa menyebabkan kematian daripada sel-sel jantung tersebut. Jadi karena adanya hal yang menyebabkan gangguan dalam oksigenasi jantung.
Gangguan oksigenasi dapat terjadi karena beberapa faktor dan diantaranya yaitu :
1.      Berkurangnya daripada suplay oksigen ke miokard itu sendiri. Penyebab dari berkurangnya suplay oksigen ini bisa karena :
·        Faktor pembuluh darah
·        Faktor sirkulasi
·        Faktor darah





2.4 Patomekanisme
Aterosklerosis
Trombosis
Aliran darah ke jantung menurun

Oksigen dan nutrisi menurun

Jaringan miocard iskemik

Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang

Supply ke miokard menurun

Infark Miocard
2.5 Pemeriksaan penunjang
EKG
Pada EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih berfungsi akan menghasilkan perubahan gelombang T, menyebabkan inervasi saat aliran listrik diarahkan menjauh dari jaringan iskemik, lebih serius lagi, jaringan iskemik akan mengubah segmen ST yang menyebabkan depresi ST. Pada infark, miokard yang mati tidak mengkonduksi listrik dan gagal untuk repolarisasi secara normal, hal tersebut akan mengakibatkan elevasi segmen ST. Saat nekrosis terbentuk, dengan penyembuhan cincin iskemik disekitar area nekrotik, gelombang Q terbentuk. Area nekrotik adalah jaringan parut yang tak aktif secara elektrikal, tetapi zona nekrotik akan menggambarkan perubahan gelombang T saat iskemik terjadi lagi. Pada awal infark miokard, elevasi ST disertai dengan gelombang T tinggi. Selama berjam-jam atau berhari-hari berikutnya, gelombang T membalik. Sesuai dengan umur infark miokard, gelombang Q menetap dan segmen ST kembali normal.
Lab Darah
Pemeriksaan Laboratorium Darah. Creatinin fosfakinase (CPK), Iso enzim CKMB meningkat. Hal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran darah. Nilai normal 0-1 mU/ml. Kadar enzim ini sudah naik pada hari pertama ( kurang lebih 6 jam sesudah serangan ) dan sudah kembali ke nilai normal pada hari ke 3. SGOT (Serum Glutamic Oxalotransamine Test ) normal kurang dari 12 mU/ml. Kadar enzim ini biasanya baru naik pada 12 – 48 jam sesudah serangan dan akan kembali normal pada hari ke 7 dan 12. Pemeriksaan lainnya adalah ditemukannya peninggian LED, lekositosis ringan, kadang-kadang hiperglikemia ringan.
Radiologi.
Hasil radiologi atau rontgen dada ini tidak bisa menunjukkan secara spesifik adanya infark miokardium, hanya menunjukkan pembesaran dari jantung.
Ekhokardiografi.
Ekhokardiografi ini sendiri digunakan untuk menilai fungsi dari ventrikel kiri, gerakan jantung abnormal.
2.6 Terapi yang diberikan
·        Rawat ICCU, puasa 8 jam
·        Tirah baring, posisi semi fowler.
·        Monitor EKG
·        Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
·        Oksigen  2 – 4 lt/menit
·        Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg
·        Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg
·        Bowel care  : laksadin
·        Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infuse
·        Diet rendah kalori dan mudah dicerna
·        Psikoterapi untuk mengurangi cemas




BAB III
ANALISA KASUS

Tn. A (45 tahun) datang ke UGD pukul 04.30 WIB dengan keluhan nyeri hebat di dada kiri menyebar ke daerah lengan kiri, leher kiri dan punggung kiri sehingga nyeri tersebut tidak dapat dilokalisir di satu tempat. Kien tampak gelisah, tangannya terus menerus memegang dada dan wajahnya tegang seperti menahan sakit yang hebat. Klien tampak sesak, keringat dingin banyak sekali dan sempat muntah 1x. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada saat klien baru masuk ; TD 150/90 mmHg, Nadi 130 x/menit, Respirasi 30 x/menit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium kimia klinik cyto yaitu CPK : 245 U/LL/37°C, CKMB : 30,4 U/L/37°C , Kholesterol total 369 mg/dl, HDL : 40 mg/dl, LDL 215 mg/dl, GDS : 221 mg/dl. Hasil pemeriksaan ECG lengkap tampak adanya ST elevasi Dari hasil pengkajian kepada keluarga, sebelumnya klien memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi. Berat badan klien 85 kg dengan tinggi badan 165 cm, jarang berolah raga dan tidak menyukai makanan sayur. Penanganan pada saat masuk ke UGD, klien langsung dipasang infus NaCl 0.9 %, dipasang O2 canule 5 liter/menit, mendapat obat cedocar 5 mg diberikan per sublingual dan morfin 5 mg/IV diencerkan dalam Dextrose 5 % 10 cc, kemudian dibawa ke ICU. Di ICU klien mendapat pengobatan heparin 10 unit per infusion pump selama tiga hari berturut-turut, laxatif syrup 1 x 10 mg diberikan malam hari jam 22.00 WIB, dipasang folley catheter dan klien harus bedrest total. Diet jantung bubur 1500 Kalori.

3.1 Diagnosa Keperawatan

Symptom
Etiologi
Problem
Do :
Kien tampak gelisah, tangannya terus menerus memegang dada dan wajahnya tegang seperti menahan sakit yang hebat. Klien tampak sesak, keringat dingin banyak sekali dan sempat muntah 1x. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada saat klien baru masuk ; TD 150/90 mmHg, Nadi 130 x/menit, Respirasi 30 x/menit.
Ds:
-         nyeri hebat di dada kiri menyebar ke daerah lengan kiri, leher kiri dan punggung kiri sehingga nyeri tersebut tidak dapat dilokalisir di satu tempat.
-         Klien mempunya riwayat tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi. Berat badan klien 85 kg dengan tinggi badan 165 cm, jarang berolah raga dan tidak menyukai makanan sayur.
Atreoklerosis
Thrombosis
Kontraksi arteri kronis
 

Aliran darah ke jantung menurun
 

Oksigen dan nutrisi menurun
 

Jaringan muokard iskemik
 

Nekrose lebih dari 30 menit
 

Suplai dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak semibang
 

Suplai oksigen ke miokard menurun
 

Metabolism an aerob

Timbunan asam laktat meningkat
 

nyeri
Nyeri akut

3.2 Rencana Keperawatan

Diagnose keperawatan
NOC (Tujuan)
NIC (Intervensi)
Aktifitas
Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard
Pain control
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam maka pasien dapat :
·        Mengontrol nyeri
·        Melaporkan Nyeri dapat hilang atau berkurang
·        Pasien dapat tenang
·        Tanda vital dalam batas normal
Pain management
·        Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif teermasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor.
·        Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
·        Kaji tipe dan sumber nyeri untuk mentukan intervensi
·        Pemberian obat analgetik
BAB IV
KESIMPULAN
Umum penyeakit :
Infark Miokard mengacu pada prses dimana jaringan Miokard mengalami kerusakan dalam region jantung yang mengurangi suplai darah adekuat karena penurunan aliran darah koroner. Penyebabnya dapat karena penyempitan kritis arteri koroner akibat kerusakan aterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus atau thrombus. Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebebkan oleh syok dan hemoragi. Pada setiap kasus, terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.

Kasus :

Tn. A (45 tahun) datang ke UGD pukul 04.30 WIB dengan keluhan nyeri hebat di dada kiri menyebar ke daerah lengan kiri, leher kiri dan punggung kiri sehingga nyeri tersebut tidak dapat dilokalisir di satu tempat. Kien tampak gelisah, tangannya terus menerus memegang dada dan wajahnya tegang seperti menahan sakit yang hebat. Klien tampak sesak, keringat dingin banyak sekali dan sempat muntah 1x. sesuai pengkajian diagnose keperawatan yang kami ambil adalah nyeri akut.














DAFTAR PUSTAKA

Baughman, Diane C (1996). Buku saku Keperawatan Medikal Bedah oleh Brunner and Suddarth. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Persify (2014, 06 April). Infark Miokard. Diperoleh 06 april 2014, dari
Munir Ardi (2014, 07 April). Infark Miokard Akut (AMI). Diperoleh 07 April 2014, dari
Hilman Zulkifli Amin (2014, 07 April). Terapi Stem cell untuk Infark Miokard Akut. Diperoleh 07 April 2014, dari
Said Sunandar,S.Kep (2014, 07 April). Asuhan keperawatan Infark miokard. Diperoleh 07 April 2014, dari
Soleh Ahmad (2014, 07 April). Asuhan keperawatan pada pasien Infark Miokard akut. Diperoleh 07 april 2014, dari


0 komentar:

Post a Comment