Tuesday, April 12, 2016

hepatobilier


 
  



MATA KULIAH PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 1
RESUME SISTEM PENCERNAAN ( HEPATOBILIER )


DISUSUN OLEH :
NANING DIAN SULASTRI
1013031070
PSIK 3B




PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
SERANG – BANTEN
2015 – 2016

Ø  ANATOMI DAN  FISIOLOGI
A.   HATI (HEPAR)
Hati (hepar) adalah kelenjar aksesoris terbesar dalam berwarna coklat dengan berat 1200 – 1500 gram. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan atas dibawah diafragma sebagian besar terletak pada region hipokondria dengan region epigastrium. Pada orang dewasa yang kurus tepi bawah hati mungkin teraba satu jari dibawah kosta
·         Fungsi hati antara lain:
1.      Kelenjar eksokrin
2.      Penimbunan bahan makanan atau vitamin
3.      Transformasi (contoh: lemak menjadi fosfolipid atau lipid menjadi lipoprotein)
4.      Sintesa protein dalam plasma darah (misal: albumin, globulin, dan protein untuk pembekuan darah)
5.      Mengatur kadar beberapa zat dalam darah (misal: glukosa yang dibantu oleh beberapa enzim dan hormon)
6.      Sel kuffer (untuk membantu berbentuk buah pir pemecahan eritrosit)
7.      Fagosit
B.   KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu (vesika fellea) adalah kantong yang terletak pada permukaan viseral diliputi oleh peritoneum kecuali bagian yang melekat pada hati dan terletak pada permukaan bawah hati diantara lobus dekstra dan kaudatus hati.
Struktur kandung empedu:
1.      Fundus vesika vellea : berbentuk bulat biasanya menonjol kebawah tepi inferior hati dan berhubungan  dengan dinding anterior abdomen setinggi rawan ujung kosta ke-9 kanan.
2.      Korpus vesika fellea : bersentuhan dengan permukaan veseral dan mengarah ke atas, belakang dan kiri.
3.      Kollum vesika fellea : berlanjut dari duktus sistikus, berjalan ke omentum minus dan bersatu dengan sisi kanan duktus hepatikus kommunis membentuk doktus koledokus.

Cairan empedu
Cairan empedu merupakan cairan yang kental dan berwarna kuning keemasan kehijauan yang dihaslkan secara terus – menerus oleh sel hepar ± 500 – 1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak dapat disekresi oleh ginjal.

Unsur – unsur cairan empedu
1.      Garam – garam empedu : disentesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, suatu alkohol steroid yang banyak dihasilkan hati. Garam empedu berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelanjar lipase dari pankreas.
2.      Sirkulasi entero hepatik : garam empedu (empedu) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke dalam vena porta dialirkan kehati untuk digunakan ulang.
3.      Pigmen empedu : pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan hemoglobin sel hati mengangkut hemoglobin dari plasma dan menyekresinya ke dalam empedu .Pigmen empedu tidak mempunyai fungsi dalam proses pencernaan.
4.      Bakteri dalam usus halus : bakteri dalam usus halus mengubah billirubin menjadi uorubilin yaitu satu zat yang direabsorpsi dari usus dan diubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga feses berwarna kuning.
5.      Saluran empedu
Saluran empedu berkumpul menjadi duktus hepatikus dan bersatu menjadi duktus sistikus. Oleh karena tersimpan dalam kandung empedu maka empedu mengalami pengentalan 5 – 10 kali kemudian dikeluarkan dari kandung empedu oleh kolesistokinin, hormon yang dihasilkan oleh membran mukosa dari bagian atas usus halus tempat masuknya lemak.
Kolesistokinin menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot kandung empedu pada waktu bersamaan sehingga empedu mengalir kedalam duktus sistikus dan kedalam duktus koledokus kemudian terjadi peristaltik usus lalu masuk ke duodenum.


C.   PANKREAS
Pankreas adalah organ lunak yang berjalan miring dan menyilang dinding posterior abdomen pada regio epigastrium , terletak dibelakang lambung dan terbentang dari duodenum sampai ke limpa. Dalam sistem pencernaan manusia, pankreas sangat berperan penting. Organ ini berupa kelenjar panjang berwarna putih yang agak menyempit. Terletak di bagian tengah rongga perut bagian atas (tepatnya di bawah lambung dan terletak di samping usus duabelas jari) dengan panjang 14-18 cm dan berat 65-67 gram.
Fungsi pankreas yaitu:
1.      Kebanyakan enzim pencernaan diproduksi oleh kelenjar pankreas. Di dalam tubuh, terdapat dua golongan enzim, yaitu enzim pencernaan sebagai katalisator dan enzim metabolisme yang bertanggungjawab untuk menyusun, memperbaiki dan membentuk kembali sel-sel dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan enzim, perut akan kesulitan mencerna makanan. Kemudian, perut akan merasa sakit dan bisa saja terjadi diare.
2.      Pankreas tidak dapat memproduksi semua enzim pada saat bersamaan sehingga jika terlalu banyak jenis makanan yang masuk bersamaan akan menyulitkan fungsi pankreas. Selain enzim, pankreas memproduksi hormon insulin dan glucagon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Gangguan pada fungsi pankreas dapat menimbulkan penyakit diabetes karena peningkatan kadar gula darah menjadi tidak terkendali.
3.      Pankreas mengandung sel yang dapat menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas merupakan getah pencernaan yang sangat berguna untuk mengolah tiga kelompok bahan makanan, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim.
Ø  PEMERIKSAAN DIAGNOSTTIK DAN PENUNJANG
Ada beberapa pemeriksaan untuk mengetahui kelainan/gangguan pada sistem pencernaan diantaranya adalah :
1.      TES FUNGSI HATI
2.      BIOPSI HATI
3.      ENDOSKOPI
4.      FUNGSI ASITES
5.      LIGASI
6.      CEK DARAH SGOT/SGPT
7.      ULTRASONOGRAFI (USG) : dapat mengenali perubahan pada tekstur dan kontur hepar, kista koledokus dan batu empedu terdeteksi dengan tingkat keakuratan 95 – 99 %. Tampilan USG yang khas untuk HCC kecil adalah gambaran mosaik, formasi septum, sedangkan HCC dengan diameter kurang dari 2cm mempunyai gambaran cincin yang khas
8.      CT SCAN : prosedur pencitraan pilihan bagi anak, pemidaian CT hepar dapat membedakan antara pengendapan besi, glikogen, dan lemak di intrahepatik serta menghasilkan citra massa hepar yang paling jelas.
9.      MRI (Magnetic Resonance Imaging) : mengenali perbedaan kimiawi dalam jaringan, mengidentifikasi tumor dan infiltrate jaringan dengan sensitivitas yang setara dengan CT scan, memperlihatkan lesi parenkim difus sama efisiennya dengan yang dihasilkan oleh pencitraan radionuklida, dan menyaingi radiografi dalam menentukan lesi kistik dan dilatasi duktus.
10.  PTC (Percutans Transhepatic Colangiography) : pemasangan sebuah jarum ke dalam parenkim hepar, menyuntikkan secara langsung kontras kedalam duktus intrahepar yang melebar, dan merupakan metode yang aman dan presisi untuk visualisasi anatomi saluran empedu.
11.  ERCP (Endoscopic Retrograd Cholangiopancreatography) : penyuntikan langsung medium kontras ke dalam duktus biliaris komunis melalui ampul Vateri memberikan citra terinci duktus empedu ekstrahepar dan cabang biliaris intrahepar utama

Ø  GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN HEPATOBILIER
1.      HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit infeksi sistemik yang menimbulkan efek utama pada organ hati yang disebabkan oleh berbagai virus hepatitis.

2.      SIROSIS HEPATIS
Sirosis hati adalah penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distori arsitektur hati yang normal, penyakit ini ditandai oleh adanya peradangan difus dan manahun pada hati, dikuti oleh proliferasi jaringan ikat, degenerasi, dan regenerasi sel-sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati. Walaupun etiologi dari berbagai bentuk sirosis tidak dimengerti dengan baik, ada tiga pola khas yang
ditemukan pada kebanyakan kasus yaitu sirosis Laennec, postnekrotik dan biliaris, dan ada beberapa penyakit yang diduga dapat menjadi penyebab sirosis hepatis antara lain malnutrisi, alkoholisme, virus hepatitis, kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatika, penyakit Wilson, hemokromatosis, zat toksik dan lainnya.




Ø  PENGKAJIAN
1.      IDENTITAS KLIEN
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.

2.      KELUHAN UTAMA
Keluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan terpenting yang
dirasakan  pasien sampai perlu pertolongan. Dalam mengkaji nyeri, perawat dapat melakukan pendekatan PQRST, sehingga pengkajian dapat lebih komprehensif.

3.      RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Setiap keluhan utama harus ditanyakan pada pasien seditail-ditailnya dan  semuanya di buat diriwayat penyakit sekarang. Pasien diminta untuk menjelaskan  keluhannya dari gejala awal sampai sekarang. Tanyakan apakah pada setiap keluhan utama yang terjadi bemberikan dampak. pasien apakah baru-baru ini mendapat tablet atau obat-obatan yang sering kali dijelaskan warna atau ukurannya dari pada nama dan dosisnya. Kemudian pasien diminta untuk memperlihatkan semua tablet-tablet jika membawanya dan catat semuanya. Masalah ini menjadi petunjuk yang bermanfaat melengkapi pengkajian.



4.      RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pengkajian kesehatan masa lalu bertujuan untuk menggali berbagai kondisi yang
memberikan berbagai kondisi saat ini. Perawat mengkaji riwayat MRS (masuk rumah sakit) dan penyakit berat yang pernah diderita, penggunaan obat2 dan adanya alergi.

5.      RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pengkajian penyakit keluarga bertujuan untuk mengetahui pada anggota keluarganya apakah ada yang mengalami penyakit seperti pasien.

Ø  PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan pada kesehatan klien. Pemeriksaannya antara lain meliputi :
1.      Inspeksi
bentuk abdomen, simetrisitas, pergerakan, lingkar perut, lesi di abdomen, striae, spider nevi, herniasi umbilikal (caranya pasien diminta untuk mengangkat kepala), Inspeksi distensi abdomen, asites.
2.      Auskultasi
Auskultasi di ke empat kuadran untuk mengetahui frekuensi bising usus, adanya bruit vaskuler atau tidak.
3.      Melakukan pemeriksaan asites ada 2 cara yaitu
-          Menggunakan pemeriksaan balotemen
-          Menggunakan perkusi
4.      Palpasi
Lakukan palpasi ringan di semua kuadran, kaji adanya nyeri tekan atau tidak, adanya nyeri lepas atau tidak di semua kuadran. Lakukan palpasi dalam untuk meraba adanya massa atau tidak di semua kuadran, serta adakah akumulasi fekal disaluran cerna. Dan lakukan juga palpasi dalam untuk mengetahui batas hepar dan adanya pembesaran hepar atau tidak.
5.      Perkusi
Melakukan perkusi di keempat kuadran untuk mengetahui adanya keabnormalan pada klien.

Ø  DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang sering muncul antara lain :
1.      Ketidakseibangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
2.      Kelebihan Volume Cairan Tubuh

Ø  INTERVENSI KEPERAWATAN
1.                  Ketidakseibangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
·         NOC :
-  Nutritional status : food and fluid intake
-  Nurtitional status : nutrition intake
-  Weight control
·         NIC :
-  Nutritional monitoring
-  Nutritional conseling
-  Weight nutrition assistance
·         AKTIVITAS :
-   Ajarkan pemilihan makkanan
-  Kolaborasi dengan ahli gizi
-  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
-  Kaji adanya alergi makanan dengan ahli gizi
-  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe, protein dan vit.C
-  Monitor jumlah protein dan kalori

2.                  Kelebihan Volume Cairan
·         NOC :
-  ELEKTROLIT AND ACID BASE BALANCE
-  FLUID BALANCE
-  HYDRATION
·         NIC :
-  FLUID MANAGEMENT
-  FLUID MONITORING
-  METABOLISME
·         AKTIVITAS :
-  Pertahankan intake dan output yang akurat
-  Pasang urine kateter jika diperlukan
-  Monitor vital sign
-  Kaji lokasi dan luas edema
-  Kolaborasi pemberian diuretik sesuat intruksi
-  Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
-  Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan
-  Monitor berat badan




DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C. (2002). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. (Terj. Agung Waluyo). Jakarta: EGC.


0 komentar:

Post a Comment