Tuesday, April 12, 2016

LEUKEMIA MASA KANAK-KANAK

KELOMPOK 4 ( KEPERAWATAN PEDRIATRIK )
Nama Kelompok : 1. Desi Rohmawati        4. Nia Indri                7. Aniatunnisa
                                 2. Nia Novianti              5. Riri Riviani            8. Erfan
                                 3. Nova Dwi Putra       6. Evi Noviyanti         9. Lutfi
“ LEUKEMIA, MASA KANAK-KANAK ’’
PATOFISIOLOGI
            Leukemia limfoid, atau limfositik akut ( Acute lymphoid, lymphocytic, leukemia [ALL] ) adalah kanker jaringan yang menghasilkan leukosit. Dihasilkan leukosit yamg imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan dan leukosit-leukosit tersebut menyusup ke berbagi organ tubuh. Sel-sel leukemik menyusup kedalam sumsum tulang menganti unsure-unsur selyang normal. Akibatnya, timbul anemia dan dihasilkan eritrosit dalam jumlah yang tidak mencukupi. Timbul perdarahan akibat menurunnya jumlah trombosit yang bersikulasi. Infeksi juga terjadi lebih sering karena berkurangnya berjumlah leukosit. Penyusupan sel-sel leukemik kedalam organ-organ vital menimbulkan hepatomegali, splenomegalidan limfadenopati.
            Leukemia nonlimfoid akut ( cute nonlymphoid leukemia [ANLL] ) mencakup beberapa jenis leukemia berikut : Leukemia mieloblastik akut, leukemia monoblastik akut dan leukemia mielobasitik aku. Timbul disfungsi sumsum tulang belakang, menyebabkan menurunnya jumlah eritrosit neutrofil dan trombosit. Sel-sel leukemik menyusupi limfonodus, limpa, hati, tulang dan sistem saraf pusat ( SSP ) selain organ-organ reproduksi. Kloroma atau surkoma granulositik ditemukan pada sejumlah anak yang terkena.
INSIDENS
1.      Leukemia dalah jenis kanker anak yang paling umum terjadi; ALL bertanggung jawab untuk 80% kasus leukemia pada anak.
2.      Insedens paling tinggi terjadi pada anak-anak yang berusia antara tiga dan lima tahun
3.      Anak perempuan menunjukkan prognosis yang lebih baik dari pada anak laki-laki
4.      Anak kulit hitam mempunyai frekuensi remisi yang lebih sedikit dan angka kelangsungan hidup ( Survival rate ) rata-rata yang juga lebih rendah
ANLL
1.      Tidak ada usia insidens puncak
2.      ANLL mencakup 15% samapi 25 % kasus leukemia pada anak
3.      Resiko terkena penyakit ini meningkat pada anak yang mempunyai kelainan kromosom bwaan seperti sindrom down
4.      Lebia sulit dari ALL dalmm hal menginduksi remisi ( anak remisi 70% )
5.      Remisinya lebih singkat daripada pada anak-anak dengan ALL
6.      50% anak yang mengalami pencangkokan pada sumsum tulang memiliki remisi berkepanjangan.
UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
1.      Hitung darah lengkap ( CBC )
Anak lengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat di diagnosis memiliki proknosis paling banyak; jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembrang umur
2.      Pungsi  lumbal
Untuk mengkaji keterlibatan SSP
3.      Foto toraks
Mendeteksi keterlibatan mediastinum
4.      Aspirasi sumsum tulang
Ditemukannya 25% sel blas memperkuat diagnosis
5.      Pemindaian tulang atau survei kerangka
Mengkaji keterlibatan tulang
6.      Pemindaian ginjal, hati dan limpa
Pengkaji infiltrat leukemik
7.      Jumlah trombisit
Menunjukkan kapasitas pembekuan
PENATALAKSANAAN MEDIS
            Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri dari tiga fase: induksi, konsolidasi dan rumatan. Selama fase induksi ( kira-kira 3 sampai 6 minggu ) anak menerima berbagai agen kemoterapeutik untuk menimbulkan remisi. Periode intensif diperpanjang dua samapai tiga minggu selama fase konsolidasi untuk memberantai keterlibatan sistem saraf pusat dan orga vital lain. Terapi rumatan diberikan selam mbeberapa tahun setelag diagnosi untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia untuk anak-anak adalah prednison, vinkristin, asparaginase, metotreksat, merkaptopurin, sitarabin, alopurinol, siklofosfamid dan daunorubisin.
PREDNISON
            Prednison terutama dipakai untuk efek anti inflamasinya yang kuat oada penyakit yang dilbatkan banyak sistem organ. Prednison dipaki untuk mengobati leukemia akut kanak-kanak. Dosis dihitung berdasarkan beratnya  penyakit  dan respons pasien, bukan berdasarkan rasio ketat menurut usia atau berat badan. Prednisone ini diberikan per oral ( po ).

VINKRISTIN ( ONCOVIN )
            Vinkristin adalah obat antineoplastik yang menghambat pembelahan sel selama metafse. Obat ini dipakai bersama siklofosfamid ( citoxan ) untuk mengobati ALL.  Rujuklah protocol pengobatan untuk penentuan dosis. Vinkristin diberikan secara intravena karena itu terhindar terjadinya ekstravasasi.
ASPARAGINASE
            Asparaginase Menurunkan kadar asparagin ( asam amino untuk pertumbuhan tumor ). Asparaginase dipakai untuk mengobati ALL. Dosis asparaginase sangat bervariasi. Obat ini diberikan secara intramuscular.
METOTREKSAT ( AMETHOPTERIN )
            Metotreksat digolongkan sebagai antimetabolit. Obat ini menghalangi metabolisme asam folat yang merupakan zat esensisal untuk sistesis nucleoprotein yang di perlukan sel-sel yang cepat dibelah. Metotreksat dipakai untuk mengobati ALL. Bila ada infeksi, metotreksat harus digunakan sangat hati-hati. Terapi dengan depresan sumsum tulang lain hendaknya juga dihindari kecuali pasien sangat memerlukan pemakainannya. Obat ini dapat diberikan per oral ( PO ), intramuscular ( IM ), intravena ( IV ) atau intratekal. Hindari vitamin yang mengandung asam folat bila anak itu diberikan metotreksat.
MERKAPTOPURIN ( PURINETOL )
            Merkaptopurin berfungsi menghalangi sintesis  asam nukleat, yang terutama diperlukan bila sel-sel tumbuh dan memperbanyak dirinya dengan cepat. Obat ini dipakai dalam pengobatan ALL. Merkaptopurin hanya diberikan per oral ( PO ). Lihatlah protocol pengobatan obat untuk penentuan dosis.
SITABARIN ( CYTOSAR; CYTOSINE ARABINOSIDE )
            Setarabin sekarang ini dipakai untuk menginduksi remisi pada pasien dengan leukemia granulositik akut. Sitarabin adalah supresan sumsum tulang yang kuat. Pasien yang menerima obat ini harus diawasi dengan ketat dan, selama terapi induksi, hendaknya diperiksa jumlah leukosit dan trombositnya berulang kali. Pengobatannya dimodifikasi atau ditunda bila depresi yang ditimbulkan obat ini telah menyebabkan jumlah trombosit kurang dari 50.000/mm3 atau jumlah granulosit polimorf kurang dari 1000/mm3. Sitarabin tidak aktif secara oral. Sitarabin dapat diberikan per infuse atau injeksi. Sitarabin harus disimpan dalam lemari es sampai akan digunakan.


ALOPURINOL ( ZYLOPRIM )
            Alopurinol menghambat produksi asam urat dengan menghambat reaksi biokimia yang mendahului pembentukan asam urat.  Alopurinol diberikan sebagai profilaksisnuntuk mencegah deposit urat jaringan atau batu ginjal pada pasien leukemia yang menjalani kemoterapi penyebab naiknya asam urat  serum. Alopurinol juga menghambat oksidai merkaptopurin, karena itu pemakain merkaptopurin  harus dalam dosis kecil. Alopurinol diberi per oral. Tingkatan hidrasi samapi sedikitnya dua kali jumlah rumatan.
SIKLOFOSFAMID ( CYTOXAN )
            Siklofosfamid dipakai dalam pengobatan ALL dan leukemia monositik akut. Siklofosfamid diberikan melalui intravena, infud tetesan cepat ( intravenous fast drip [IVFD] ) per oral atau IM.
DAUNORUBISIN ( DAUNOMYCIN )
            Daunorubisin digunakan untuk menghambat pembelahan sel selama pengobatan leukemia akut. Diberikan melalui suntikan intravena .
PROSES ATAU HADAPI SAAT ANAK MERESA BERDUKA DAN KEHILANGAN KARENA PENYAKIT LEUKEMIA:
1.      Persiapkan anak dan keluarga untuk menghadapi kerontokan rambut pada anak yang terkena leukemia.
2.      Yakinkan hati anak dan keluarga bahwa kerontokan rambut tersebut hanya sementara.
3.      Siapkan anak dan keluarga tentang tumbuhnya rambut baru yang berbeda warna dan tekstur dari rambutnya semula.
4.       Atur agar anak-anak lain yang mempunyai tahap perkembangan sama mengunjungi dan menceritakan pengalamannya pada anak tersebut.
5.      Anjurkan pemakaian syal, topi atau wig sebelum rambut mulai rontok sebagai usaha untuk mengahlikan perhatian.
6.      Sering kerama untuk mencegah cradle cap.
7.      Berikan perhatian lebih agar anak bisa  menjadi lebih semangat untuk menjalani hidupnya dan tidak malu terhadap perubahan yang dialaminya.


0 komentar:

Post a Comment