Wednesday, April 13, 2016

kangker saluran kemih





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Ca Kandung Kemih lebih sering mengenai laki-laki dengan perbandingan 2,7 : 1. Biasanya dijumpai sebagai tumor superficial dan pada umumnya belum disertai metastasis, namun rekurensinya tinggi.Ca Kandung Kemih merupakan tumor maligna kedua pada system genitourinary.
Tumor renal karsinoma maligna terutama adenocarcinoma menduduki 2% dari semua kanker. Tumor renal maligna yang kecil (adenoma) bisa timbultanpa membawa kerusakan yang jelas atau menimbulkan berbagai gejala.Hematuria merupakan gejala yang paling lumrah pada carcinoma sel-sel renal.Setiap orang yang mengalami hematuria harus menjalani pemeriksaan urologiyang lengkap, karena lebih dini diketahui maka peluang sembuh akan lebih bersih

B.     Rumusan Masalah
1.              Menjelaskan Pengertian ca saluran kemih Untuk !
2.              Menjelaskan mengetahui etiologi, tanda dan gejala !
3.              Menjelaskan mengetahui patofisiologi dan manifestasi klinis !
4.              Menjelaskan mengetahui Pemeriksaan penunjang serta penatalaksanaan !
5.              Menjelaskan askep ca saluran kemih !

C.     Tujuan
1.              Untuk mengetahui pengertian ca saluran kemih.
2.              Untuk mengetahui etiologi, tanda dan gejala.
3.              Untuk mengetahui patofisiologi dan manifestasi klinis.
4.              Untuk mengetahui Pemeriksaan penunjang serta penatalaksanaan.
5.              Untuk mempermudah pembuatan askep ca saluran kemih.




BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Definisi
Kanker saluran kemih (karsinoma buli-buli) adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel kanker atau tumor pada kandung kemih.
Kanker buli-buli adalah kanker yang mengenai organ buli-buli (kandung kemih). Buli-buli adalah organ yang berfungi untuk menampung air kemih yang berasala dari ginjal. Jika buli-buli telah penuh, maka air kemih akan dikeluarkan.
Karcinomabuli adalah tumor yang didapatkan dari buli-buli atau kandung kemih yang akan terjadi grosshematuria tanpa rasa sakit yaitu air kencing berwarna merah terus-menerus. Kanker yang mengenai kandung kemih dan biasanya menyerang laki-laki berusia diatas 50 tahun.

B.     Klasifikasi
1.  Tahap 0
Sel-sel kanker ditemukan hanya diatas laisan dari kandung kemih.
2.  Tahap 1
Sel-sel kanker telah mengembang untuk lapisan luar lapisan kandung kemih tetapi tidak untuk otot-otot kandung kemih.
3.    Tahap 2
Sel-sel telah mengembang untuk otot-otot didinding kandung kemih tetapi tidak untuk jaringan emak yang mengelilingi kandung kemih
4.    Tahap 3
Sel-sel kanker telah mengembang untuk jaringan lemak sekitar kandung kemih dan kelenjar prostat,vagina, atau Rahim, tetapi tidak untuk kelenjar getah bening atau organ lainnya.
5.  Tahap 4
Sel-sel kanker telah mengembang pada nodus limfa, didinding panggul/perut atau organ lainnya.
6.      Berulang
Kanker telah terulang dikandung kemih atau didekat organ lain yang telah diobati.

C.     Etilogi dan Faktor Resiko
Para pekerja dipabrik kimia (terutama cat), laboratorium, pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit, dan pekerja salon karena sering terpapar karsinogen (senyawa ain aromatic, 2 nafstilamin, besidin, dan 4 aminobifamil ) Perokok aktif karena rokok mengandung bahan karsinogen berupa amin aromatic dan nitrosamine. Infeksi saluran kemih seperti E.Coli dan proteus spp yang menghasilkan nitrosamine sebagai zat karsinogen. Sering mengonsumsi kopi, pemanis buatan, yang mengandung akarin dan siklamat, serta pemakaian obat-obatan siklofosfamid melalui intravesika, fanasetin, opium, dan antituberkulosi dalam jangka waktu yang lama.

D.    Gambaran Klinis
Perlu diwaspadai jika seorang pasien datang dengan mengeluh hemturi yang bersifat :
1.      Tanpa disertai rasa nyeri (pain less)
2.      Kambuhan (intermitten)
3.      Terjadi pada proses miksi (totol)

Meskipun sering kali karsinoma kandung kemih tanpa disertai gejala disuria, pada karsinoma in situ/ karsinoma yang sudah mengadakan infiltrasi luas, tidak jarang terjadi gejala iritasi kandung kemih yaitu :
1.      Disuria
2.      Pola kisuria
3.      Frekuensi
4.      Urgensi

E.     Penyebab
1.      Merokok
2.      Kegemukan
3.      Tekanan darah tinggi (hipertensi)
4.      Lingkungan Kerja (pekerja perapi arang dipabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja yang terpapar asbes)
5.      Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki resiko tinggi )
6.      Penyinaran

F.      Tanda dan Gejala
1.    Hematuria
Hematuria intermiten/penuh dan dapat dinyatakan sebagai hemturia awal/ terminal hematuria, sebagian dari pasien kanker kandung kemih aka ada pembuangan gumpalan-gumpalan darah dan bangkai-bangkai busuk.
2.    Iritasi kandung kemih
Tumor terbentuk ditrigonom kandung kemih, lingkup patologi meluas/ saat terjadi infeksii dapat menstimulasi sampai ke kandung kemih sehingga menyebabkan fenomena sering buang air kecil dan urgen.
3.    Gejala Obstruktif melalui nyeri pada sisi ginjal yang terkena
4.    Penurunan berat badan
5.    Kelelahan
6.    Demam yang hilang-timbul

G.    Manifestasi Klinis
1.      Hematuria (adanya darah diurine)
2.      Rasa terbakar atau nyeri ketika berkemih
3.      Desakan untuk berkemih
4.      Sering berkemih terutama malam hari dan pada fase selanjutnya suka berkemih
5.      Badan terasa panas dan lemah
6.      Nyeri pinggang karena tekanan saraf
7.      Nyeri pada satu sisi karena hydronefrosis

H.      Komplikasi
Komlikasi pembedahan meliputi perdarahan dan infeksi, efek samping dari radiasi dapat menimbulkan striktur padaureter,uretra, dan kolon. Komplikasi lain dikaitkan dengan daerah metastase penyakit.

I.       Pemeriksaan Penunjang
1.      Pemeriksaan Laboratorium rutin
2.      Radiologi
3.      Biopsi dan Sitoskopi

J.         Pengobatan
1.    Operasi
2.    Radioterapi
3.    Kemoterapi total
















BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER  INFEKSI SALURAN KEMIH

A.    PENGKAJIAN
1.  Identitas Pasien
2.  Riwayat Kesehatan
a.    Keluhan Utama
Pasien nyeri saat BAK, dan agak mengedan, ada benjolan disebelah bawah, sulit BAB, dan nyeri diseluruh tubuh terutama pinggang.

b.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Darah keluar sedikit-sedikit saat BAK dan terasa nyeri serta sulit BAB

c.    Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit yang sama/ penyakit lain yang diderita oleh pasien

d.   Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi factor resiko

e.    Faktor Lain
Merokok, kegemukan, tekanan darah tinggi (hipertensi), Lingkungan Kerja (pekerja perapi arang dipabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja yang
terpapar asbes), Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki resiko tinggi ).

3.      Pemeriksaan Fisik
Nyeri / ketidaknyamanan : Nyeri tekan abdomen, nyeri tekan pada area ginjal paada saat dipalpasi  nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi/tindakan lain.
a.    Keadaan umum : Klien tampak pucat, melakukan aktivitas seperlunya, tidur kurang, sering terbangun ditengah malam,
b.    Tanda-tanda Vital :
-          Suhu                      : 36 oC
-          Nadi                      : 80x/ menit (Kuat dan teratur)
-          Tekanan Darah      : 130/80 mmHg
-          Respirasi                : 18x/ menit

c.       Sistem tubuh
-          Pernafasan (B1-Breathing)
Hidung tidak terdapat kelainan, trachea letaknya normal, Bentuk dada simetris
-          Kardiovaskuler (B2-Bleeding)
Tidak terdapat nyeri dada, suara jantung normal, edema pada ekstremitas bawah.
-          Pernafasan (B3-Brain)
Kepala dan wajah tidak terdapat kelainan, pucat, mata : slera icterus, konjungtiva pucat, pupil isokor, Leher kanan tekanan vena jugularis normal, persepsi sensori tidak terdapat kelainan.
-          Perkemihan/ Eliminasi (B4-Bladder)
Produksi urine : dalam 24 jm 600-700ml, keluar sedikit-sedikit, menetes, sering terasa nyeri,kadang ada retensi urine. Warna merah, bau agak amis. Lainnya teraba massa suprasintisis diameter 10x10 cm keras, fxed.
-          Pencernaan Eliminasi alvi (B5-Bowl)
Mulut dan tenggorokan kering, agak merah (iritasi). Abdomen distensi. Rektum tidak terdapat kelainan. BAB 1x/hari, kadang-kadang 2-3hari baru BAB konsistensi keras.
-          Tulang-Otot Integumen (B6-Bone)
Kemampuan pergerakan sendi bebas, tidak terdapat parase, paralise, maupun hemiparese, ekstremitas atas tidak terdapat kelainan, ekstremitas bawah terdapat edema pada tungkai kaki kiri, tulang belakang tidak terdapat kelainan. Warna kulit pucat, akral dingin, kering, tugor cukup.
-          System endokrin
Terapi hormone tidak ada


B.  PATWAY
 






 







                                         









Penatalaksanaan


Rounded Rectangle: • Operasi
• Kecemasan
• Kurang Pengetahuan
Rounded Rectangle: • Radiologi
• Defisit Ekonomi
• Tidak Adekuatnya Terapi
Rounded Rectangle: Kemoterapi
Tidak Adekuatnya Terapi
Efek samping Kemoterapi
- Panas tubuh dan lemah
- Nafsu makan menurun
- Intoleransi aktivitas
- Depresi Harga diri









C.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Cemas b.d situasi krisis (kanker) dan social ekonomi
2.      Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b.d hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker
3.      Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasi keterbatasan kognitif
4.      Gangguan eliminasi urine (retensi) b.d blood clothing akibat adanya kanker

D.  PERENCANAAN KEPERAWATAN
No
Diagosa
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
Rasional
1.       
Cemas b.d situasi krisis (kanker) dan social ekonomi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 Jam cemas berkurang.
-       Klien dapat mengurangi rasa cemasnya
-       Klien rileks dan dapat melihat dirinya secara objektif
Dengan kriteria hasil :
1.    Klien melaporkan perasaan cemasnya berkurang
2.    Klien mengatakan pemahamannya tentang penyakit.

1.    Klien melaporkan perasaan cemasnya berkurang
2.    Klien mengatakan paham mengenai penyakitnya
1.      Pemberian informasi dapat membantu klien dalam memahami proses penyakitnya
2.      Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek sampingnya
1.       
Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b.d hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 Jam
1.      Klien menunjukkan BB stabil, hasil LAB normal, dan tidak ada tanda-tanda malnutrisi
2.      Klien mengatakan pengertian terhadap perlunya intake yang adekuat. Dengan kriteria hasil :
1.       
Peningkatan masukan makanan, nutrisi yang cocok,dan adekuat serta kalori yang cukup
-          Monitor intake makanan setiap hari.
-          Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori.
-          Hindari makanan yang manis,berlemak, dan pedas

1.    Memberikan informasi mengenai status gizi klien
2.    Memberikan informasi tentang penambahan dan pengurangan BB
3.    Memberikan informasi bahwa kalori adalah sumber energy
4.    Mencegah terjadinya mual dan muntah
3.       
Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasi keterbatasan kognitif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 Jam
-          Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnose dan pengobatan pada tingktan siap.
-          Memiliki inisiatif dalamperubahan gaya hidup dan partisipasi dalam pengobatan
Dengan Kriteria Hasil :
1.      Klien siap dioperasi baik secara fisik maupun mental.
2.      Klien mau berpartisipasi dalam perubahan gaya hidup.

1.      Riview pengertian klien dan keluarga tentang diagnose pengobatan dan akibatnya.
2.      Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya
3.      Berikan bimbingan kepada klien sebelum mengikuti prosedur pengobatan
1.      Menghindari duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan
2.      klien mengetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan keluarga
4.       
Gangguan eliminasi urine (retensi) b.d blood clothing akibat adanya kanker

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 Jam
-          Retensi urine tidak terjadi

Dengan kriteria hasil :
1.      Klien berkemih Volunteer
2.      Residu urine kurang dari 50%
3.      Urine tidak lagi berwarna merah dan menetes
1.    Anjurkan klien untuk banyk minum air putih
2.    Mengembangkan kembali problem latihan kandung kemih
3.    Anjurkan klien untuk merenggangkan abdomen dan melakukan monufer
1.      Agar tidak sempat terbentuk bekuan darah
2.      Agar kandung kemih dapat berfungsi kembali secara normal
3.      Untuk melatih mengosongkan kandung kemih secara bertahap.




























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada pasien penderita kanker kandung kemih memiliki masalah Cemas, Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh), Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan, Gangguan eliminasi urine (retensi) dan didiagnosa Cemas b.d situasi krisis (kanker) dan social ekonomi, Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b.d hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasi keterbatasan kognitif, gangguan eliminasi urine (retensi) b.d blood clothing akibat adanya kanker dan diberikan tindakan keperawatan Klien dapat mengatakan bahwa perasaan cemasnya berkurang, klien mengatakan paham mengenai penyakitnya, memonitoring intake makanan setiap hari, menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori, memberikan informasi untuk menghindari makanan yang manis,berlemak, dan pedas, menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang diagnose pengobatan dan akibatnya. Klien dapat memberikan persepsi tentang kanker dan pengobatannya, memberikan bimbingan kepada klien sebelum mengikuti prosedur pengobatan, menganjurkan klien untuk banyak minum air putih, memberikan latihan kandung kemih, menganjurkan klien untuk merenggangkan abdomen dan melakukan monufer.

B.     Saran
Diharapkan memahami proses penyakitnya, klien memahami kebutuhan pengobatan dan efek samping dari pengobatan, klien dapat mengetahui status gizi, klien memahami bertambah dan berkurangnya BB klien memahami informasi mengenai kalori adalah sumber energy, mencegah terjadinya mual dan muntah dapat menghindari duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan klien mengetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan keluarga tidak terjadi pembekuan darah, kandung kemih dapat berfungsi kembali secara normal, klien mengosongkan kandung kemih secara bertahap.






























DAFTAR PUSTAKA

Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997.
Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care
Edisi 5, W.B. Saunders Company,PhiladelphiaCarpenito, Lynda Juall. 2001.
Buku Saku Diagnosa Keperawatan
EGC. Jakarta.Doenges, Marilyn E, et all. 1993
Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and  Documenting Patient Care,
Edition 3, F.A. Davis Company, Philadelphia


0 komentar:

Post a Comment