KEGANASAN PADA KANDUNG KEMIH
MATA KULIAH KEPERAWATAN DEWASA I
KELOMPOK IV
SITI MASRINAH
SRI RAHAYU PERMATA SARI
WINDA FIRDAUS
WIRANTI KUSUMA DEWI
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN FALETEHAN
SERANG-BANTEN
2015
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga kepada
kita semua serta dengan izinnya penulis dapat menyelesaikan karyatulis yang
berjudul“KEGANASAN PADA KANDUNG KEMIH”.
Sebagaibentuk
rasa syukur, penulismengucapkanterimakasihkepada :
1.
Bapak H.MamanSutisna,SKM.,M.Kes.,
selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan
(STIKes) Faletehan Serang.
2.
BapakDeniSuwardiman,
S.Kp.,M.Kep., selakuKetua Program Studi Ilmu
Keperawatan
STIKes Faletehan Serang.
3.
Ibu Indah Wulandari.,
Selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Dewasa I
4.
Kedua orang tua yang
telah memberikan dukungan moril maupun materil
5.
Teman-teman seperjuangan
yang telah memberikan dukungan serta do’a yang bermanfaat.
Penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata Sempurna dan masih banyak
kekurangan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan. Makakritik dan saran
yang bersifat membangun sangat dibutuhkan.
Serang, Juni 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................... ii
BAB
I TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian.............................................................................................................. 1
B.
Etiologi.................................................................................................................. 1
C.
Manifestasi Klinik................................................................................................. 2
D.
Patofisiologi........................................................................................................... 3
E.
Pathway................................................................................................................. 4
F.
Komplikasi............................................................................................................. 5
G.
Pemeriksaan Penunjang dan Hasil......................................................................... 5
H.
Penatalaksanaan Medis.......................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Wawancara............................................................................................................ 6
B.
Pemeriksaan Fisik.................................................................................................. 8
C.
Diagnosa................................................................................................................ 8
D. Intervensi Keperawatan......................................................................................... 9
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 19
B.
Saran.................................................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
TINJAUAN
TEORITIS
A. Pengertian
Kanker kandung kemih
adalah papiloma yang tumbuh di dalam lumen kandung kemih, meskipun
pada pertumbuhannya mungkin menginfiltrasi sampai dinding kandung kemih
(Luckman and Sorensen. 1993).
Kanker kandung kemih lebih sering ditemukan pada pasien-pasien yang berusia
di atas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita (3:1).
(Brunner & SUddarth, 2001).
Kanker ini biasanya
menyerang orang dewasa, meskipun semua tingkatan umur memiliki peluang yang
sama. Umumnya, kanker ini terdiagnosa pada tahap awal perkembangan, di mana
kanker ini masih dapat diobati.
Jadi, kanker kandung kemih
adalah jenis kanker yang berkembang di daerah kandung kemih, organ berbetuk
balon terletak di bagian panggul yang menyimpang urin. Kebanyakan kanker
ini diawali pada sel-sel yang melapisi bagian dalam kandung kemih.
B. Etiologi
Keganasan
buli-buli ini terjadi karena induksi bahan karsinogen yang banyak
terdapatdisekitar kita. Beberapa factor resiko yang yang
mempengaruhi seseorang menderitakarsinoma kandung kemih adalah :
1.
Pekerjaan
Pekerja-pekerja
di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium, pabrik
korek api,tekstil, pabrik kulit, dan pekerja pada salon/pencukur rambut
sering terpaparoleh bahn karsinogen berupa senyawa amin aromatik (
2-naftilamin, bensidin, 4-aminobifamil).
2.
Perokok
Resiko
untuk mendapatkan karsinoma buli-buli pada perokok adalah 2-6 kalilebih besar
dibandingkan dengan bukan perokok. Rokok mengandung bahankarsinogen berupa amin
aromatik dan nitrosamin.
3.
Infeksi saluran kencing
Telah
diketahui bahwa kuman-kuman E.coli dan Proteus spp menghasilkan nitrosamin yang
merupakan zat karsinogen.
4.
Kopi, pemanis buatan
Kebiasaan
mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dansiklamat serta
pemakaian obat-obatan siklofosfamid yang diberikan intravesika,fenastin, opium
dan obat antituberkulosa INH dalam jangka waktu lama dapatmenimbulkan resiko
timbulnya karsinoma kandung kemih.
C. Manifestasi Klinik
1.
Hematuria
: hematuria dapat dibagi menjadi hematuria intermiten atau penuh, dan dapat
dinyatakan sebagai hematuria awal atau terminal hematuria, sebagian dari pasien
kanker kandung kemih akan ada pembuangan gumpalan gumpalan darah dan bangkai
bangkai busuk .
2.
Iritasi
kandung kemih : tumor terbentuk di trigonum kandung kemih, lingkup patologi
meluas atau saat terjadi infeksi dapat menstimulasi sampai ke kandung kemih
sehingga menyebabkan fenomena sering buang air kecil dan urgen.
3.
Gejala obstruktif saluran
kemih : tumor yang lebih besar, tumor pada leher kandung kemih dan
penyumbatan gumpalan darah akan menyebabkan buang air bahkan sampai retensi
urin. Infiltrasi tumor ke dalam lubang saluran kemih dapat menyebabkan
obstruksi saluran kemih, sehingga menimbulkan nyeri pinggang, hidronefrosis dan
fungsi ginjal terganggu.
4.
Gejala
metastase : invasi tumor stadium lanjut sampai ke jaringan kandung kemih
sekitarnya, organ lain atau metastasis kelenjar getah panggul simpul, akan
menyebabkan nyeri di daerah kandung kemih, uretra fistula vagina, dan edema
ekstremitas bawah, metastasis sampai organ yang lebih jauh, nyeri tulang dan
cachexia.
D. Patofisiologi
Perokok
baik aktif maupun pasif dapat menghasilkan metabolisme karsinogen yang
dihasilkan oleh metabolisme tryptophan yang abnormal. Kebanyakan CA buli
berasal dari papiloma yang berubah menjadi ganas. Tumor noduler jarang terjadi
tetapi dapat juga menginvasi dinding buli. Proliperasi sel terdiri atas sel
epitelium transisional (90 %), squmuosa (6 %), dan adenocarsinoma ( 2%).
Derajat tumor berdasarkan kedalaman penetrasi kedalam dinding
buli dan derajat metastase, penentuan derajat kanker harus ditegakan
terlebih dahulu sebelum dilakukan penatalaksanaan.
Kanker biasa bermetastase ke liver, tulang dan
paru-paru,lebih lanjut tumor menyebar ke rectum, vagina, jaringan lunak
dan struktur retroperitoneal. Tumor derajat C atau D memiliki prognosis yang
buruk. Tumor superficial memiliki peluang untuk distabilkan atau
dibuang, tetapi angka kekambuhannya cukup tinggi. Kurang dari 25 % klien
dengan invasi tumor yang dalam memiliki rata-rata bertahan hidup sekitar 5
tahun,sedangkan Adenokarsinoma sekitar 21 bulan.
E. Pathway
F.
Komplikasi :
Komplikasi pembedahan meliputi peredaran dan
infeksi, efek samping dari radiasi dapatmenimbulkan striktur pada ureter,
uretra, atau kolon. Komplikasi lain dikaitkan dengandaerah metastase penyakit
G.
Pemeriksaan penunjang dan hasil
1.
Pemeriksaan laboratorium rutin.
Biasanya tidak ditemukan selain hematuri.
Anemia bila ada perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasi ke sumsum
tulang, sedangkan uremia dapat dijumpai bila
tumor menyumbat muara ureter baik karena obstruksi ataupun limfa
denopati.
2.
Pemeriksaan radiology.
Dilakukan foto polos abdomen, IVP dan foto
thoraks.
3.
Sistoskopi dan biopsy
Pada persangkaan tumor kandung kemih maka pemeriksaan sistoskopi adalah mutlak dilakukan,
bila perlu dilakukan CT-scan.
H. Penatalaksanaan
Medis
Pada pasien dengan tumor superficial
hanya menjalani dengan pengobatan TUR (disertaiatau tidak disetai kemoterapi
intravesika), control sistoskopi berkala mutlak dilakukan.Sedangkan pasien yang
menjalani pengobatan dengan sistektomi radikal dilakukan fotothoraks berkala.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KEGANASAN KANDUNG KEMIH
A.
Wawancara pada pasien
dengan kanker kandung kemih
1. Keluhan utama
Keluhan yang
dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian, pasien nyeri saat BAK dan agak mengedan, ada
benjolan pada abdomen sebelah bawah, sulit BAB, dan nyeri diseluruh tubuh
terutama dipinggang.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit
yang diderita pasien saat masuk rumah sakit, darah keluar sedikit-sedikit saat BAK (Hematuria) dan kaji adanya gejala iritasi saat berkemih seperti terasa nyeri sera sulit BAB, kaji ada tidaknya penurunan berat
badan, kelelahan, dan tanda metastase. Kaji kemampuan koping dan pengetahuan
tentang penyakit yang dialami.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Rriwayat
penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien. Kaji ada tidaknya riwayat penyakit jantung, paru, ahti, limfe
dan hipertensi dan tumor. Kaji pernah atau tidaknya menjalani pengobatan,
kaji riwayat infeksi saluran kencing karena kuman-kuman Etitikoli dan proteus
SPP menghasilkan mitorsamin yang merupakan zat karsinogen.
4.
Riwayat
kesehatan keluarga
Adakah riwayat
penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat
penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak). Kaji ada
atau tidaknya keluarga pasien yang
mempunyai riwayat penyakit kanker ini
maupun kanker lainnya.
5.
Riwayat lain
Kaji riwayat pekerjaan bekerja dipabrik kimia
(terutama pabrik cat), laboratorium, pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit,
dan pekerja pada salon atau pencukur rambut, sering terpapar bahan karsinogen
berupa senyawa aminaromatik (nafilamin, bensidin, aminobifamil). Kaji pola
hidup merokok dan kebiasaan meminum kopi pemanis buatan karena kopi dan rokok
mengandung zat karsinogen yang dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan resiko
timbulnya karsinoma kandung kemih.
B. Pemeriksaan
Fisik
1.
Wajah
Inspeksi : wajah terlihat pucat, mukosa bibir kerinng,
konjung tiva anemis.
2. Dada
Kaji pengembangan
dada, fremitus taktil, kaji sesak atau tidak
3. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Merasa lemah
dan letih. Tanda : Perubahan kesadaran
4. Sirkulasi
Gejala : Perubahan
tekanan darah normal (hipertensi)
Tanda : Tekanan darah
meningkat, takikardia, bradikardia, disritmia
5. Integritas Ego
Gejala : Perubahan
tingkah laku atau kepribadian
Tanda : Cemas, mudah
tersinggung
6.
Eleminasi
Gejala : Perubahan gejala BAK
Tanda : Nyeri saat BAK, Urine bewarna merah
7.
Makanan & Cairan
Gejala : Mual muntah
Tanda : Muntah
8.
Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara (Vertigo)
Tanda : Perubahan kesadaran sampai koma, perubahan
mental
9.
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Sakit pada daerah abdomen
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada
rangsangan nyeri
10. Interaksi Sosial
Gejala : Perubahan interaksi dengan orang lain
Tanda : Rasa tak berdaya, menolak jika diajak
berkomunikasi
11. Keamanan
Gejala : Trauma baru
Tanda :Terjadi kekambuhan lagi
12. Seksualisasi
Gejala : Tidak ada sedikitnya tiga silus menstruasi
berturut-turut
Tanda : Atrofi payudara, amenorea
13. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga lebih tinggi dari normal
untuk insiden depresi
Tanda : Prestasi akademik tinggi
C. Diagnosa
1.
Cemas / takut berhubungan situasi krisis (kanker) perubahan kesehatan.
2.
Nyeri (akut) berhubungan
dengan proses penyakit (penekanan atau kerusakan jaringan syaraf).
3.
Gangguan nutrisi
(kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipemetabolik yang berhubungan
dengan kanker.
4.
Kurangnya pengetahuan
tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
informasi.
D.
Asuhan keperawatan
Intervensi
Keperawatan
|
|||
Diagnosa
|
Tujuan
(NOC)
|
Intervensi
(NIC)
|
Rasional
|
Cemas/takut
berhubungan dengan situasi krisis
(kanker),
perubahan
kesehatan.
|
Selama
1x24 jam, dilakukan tindakan keperawatan, dengan kriteria hasil :
Tujuan
:
-
pasien dapat mengurangi rasa cemas nya.
-
rileks dan dapat melihat
dirinya
secara obyektif.
-
menunjukan koping yang efektif serta mampu
berpatisipasi
dalam
pengobatan.
|
-
Tentukan pengalaman
pasien sebelumnya
terhadap
penyakit yang dideritanya.
-
Berikan informasi
tentang prognosis secara akurat.
-
Berikan kesempatan
kepada klien
untuk
mengekspresikan
rasa
marah, takut, konfrontasi.
Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.
-
Jelaskan pengobatan,
tujuan dan
efek samping.
Bantu pasien
dalam
mempersiapkan
diri dalam pengobatan.
-
Catat koping yang
tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, tidak berdayaan dll.
-
Anjurkan untuk
mengembangkan
interaksi dengan spprot system.
-
Berikan lingkungan
yang tenang dan nyaman.
-
Pertahankan kontak
dengan klien, bicara dan sentuhlah
dengan wajar.
|
-
Data-data mengenai
pengalaman
klien yang
sebelumnya
akan
memberikan
dasar untuk
penyuluhan dan
menghindari
adanya
duplikasi.
-
Pemberian informasi
dapat membantu klien dalam
memahami
proses
penyakitnya.
-
Dapat menurunkan
kecemasan
klien.
-
Membantu klien dalam
memahami kebutuhan untuk
pengobatan dan
efek
sampingnya.
-
Mengetahui dan menggalih
pola koping klien serta
mengatasinya/memberikan
solusi dalam upaya
meningkatkan
kekuatan
dalam
mengatasi
kecemasan.
-
Agar klien memperoleh
dukungan dari orang yang terdekat atau keluarga.
-
Memberikan kesempatan
pada klien
untuk berpikir atau merenung atau istirahat.
-
Klien mendapatkan
kepercayaan
diri dan
keyakinan
bahwa dia benar-benar di tolong.
|
Nyeri
(akut) berhubungan dengan proses penyakit
(penekanan
atau kerusakan jaringan syaraf).
|
Selama
2x24 jam, dilakukan tindakan keperawatan, dengan kriteria hasil :
Tujuan
:
-
Pasien mampu
mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas.
-
Melaporkan nyeri yang
dialaminya.
-
Mengikuti program
pengobatan.
-
Mendemontrasikan
tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin.
|
-
Tentukan riwayat
nyeri,
lokasi,
durasi, dan
intensitas.
-
Evaluasi terapi:
pembedahan,
radiasi,
kemoterapi,
bioterapi, ajarkan klien dan keluarga tentang cara
menghadapinya.
-
Berikan pengalihan
seperti reposisi dan aktivitas
menyenangkan
seperti
mendengarkan
music atau nonton tv.
-
Menganjurkan tehnik
penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi,
bimbingan),
gembira, dan beri sentuhan teraupetik.
-
Evaluasi nyeri,
berikan
pengobatan
bila perlu.
Kolaboratif
-
Disesuaikan
penanganan nyeri dengan dokter dan juga dengan klien.
-
Berikan analgetik
sesusai indikasi seperti morfin, methadone, narcotik dll.
|
-
Memberikan informasi
yang diperlukan untuk
merencanakan
asuhan.
-
Untuk mengetahui
terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah
menyebabkan
komplikasi.
-
Untuk meningkatkan
kenyamanan
dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri.
-
Meningkatkan kontrol
diri atas efek samping dengan
menurunkan
stress dan ansietas.
-
Untuk mengetahui
efektifitas
penanganan
nyeri, tingkat
nyeri dan sampai sejauh mana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui
kebutuhan klien akan obat-obatan anti nyeri.
-
Agar therapi yang di
beriokan tepat
sasaran.
-
Untuk mengatasi nyeri.
|
Gangguan
nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)
berhubungan
dengan
hipemetabolik
yang
berhubungan
dengan
kanker.
|
Selama
3x24 jam, dilakukan tindakan keperawatan, dengan kriteria hasil :
Tujuan
:
-
Klien menunjukan
berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi.
-
Menyatakan
pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat.
-
Berpartisipasi dalam
penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya.
|
-
Monitor intake
makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan
kebutuhannya.
-
Timbang dan ukur
berat badan, ukuran triceps serta
amati
menurunan berat badan.
-
Kaji pucat,
penyembuhan luka yang lambat dan
pembesaran
kelenjar
parotis.
-
Anjurkan klien untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dengan intake cairan yang
adekuat.anjurkan
pula
makanan kecil
untuk klien.
-
Kontrol faktor
lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu
manis,
berlemak dan
pedas.
-
Ciptakan suasana
makanan yang menyenangkan
misalnya makan
bersama teman dan keluarga.
-
Anjurkan tehnik
relaksasi,
visualisasi,
latihan
moderate
sebelum makan.
-
Anjurkan komunikasi
terbuka
tentang problem anoreksia yang di alami klien.
Kolaboratif
-
Amati study
laboratorium
seperti total
limposit,
serum
transferin dan
albumin.
-
Berikan pengobatan
sesuai indikasi phenotiazone,
antidopaminergeic,
korticorticosteroids, vitamins hususnya A, D, E, dan B6, antacida.
|
-
Memberikan informasi
tentang status
gizi klien.
-
Memberikan informasi
tentang pembedahan dan
penurunan
berat badan
klien.
-
Menunjukan keadaan
gizi klien sangat buruk.
-
Kalori merupakan
sumber
energi.
-
Mencegah mual muntah,
distensi
berlebihan,
dispepsia yang
menyebabkan
penurunan
nafsu makan
serta
mengurangi
stimulus yang dapat meningkatkan
ansietas.
-
Agar klien merasa
sepertiberada
di rumah sendiri.
-
Untuk menimbulkan
perasaan ingin
makan atau membangkitkan selera
makan.
-
Agar dapat diatasi
secara bersama-sama (dengan ahli gizi,perawan dan klien).
-
Untuk mengetahui atau
menegakan
terjadinya
gangguan
nutrisi sebagai
akibat
perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien.
-
Membantu
menghilangkan gejala penyakit, efek
samping dan
meningkatkan status kesehatan klien.
-
Memperoleh inteke
makanan dan
minuman
dengan hasil
yang maksimal dan tepat sesuai kebutuhan.
|
Kurangnya
pengetahuan
tentang
penyakit, prognosis dan pengobatan
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi.
|
Selama
1x24 jam, dilakukan tindakan keperawatan, dengan kriteria hasil :
Tujuan:
-
Klien dapat
mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada tingkatan siap.
-
Mengikuti prosedur
dengan baik dan menjelaskan tentang alasan mengikuti prosedur tersebut.
-
Mempunyai inisiatif
dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengobatan.
-
Kerja sama dengan pemberi
informasi.
|
-
Review pengertian
pasien dan keluarga tentang
diagnosa,
pengobatan dan akibatnya.
-
Tentukan persepsi
klien tentang kanker dan
pengobatannya,
ceritakan
pada klien
tentang
pengalaman
klien yang lain yang menderita kanker.
-
Beri informasi yang
akurat dan faktual.jawab
pertanyaan
secara spesifik, hindarkan informasi yang tidak diperlukan.
-
Berikan bimbingan
kepada klien dan keluarga sebelum mengikuti pengobatan,
terapi yang
lama,
komplikasi.jujurlah
pada
klien.
-
Anjurkan klien untuk
memberikan
umpan balik verbal dan mengkoreksi
missconcepsi
tentang
penyakitnya.
-
Review klien atau
keluarga tentang pentingnya status nutrisi yang optimal.
-
Anjurkan klien untuk
mengkaji
membran mukosa mulut secara rutin,
perhatikan
adanya eritema, ulcerasi.
-
Anjurkan klien
memelihara kebersihan kulit dan
rambut.
|
-
Menghindari adanya
duplikasi dan
pengulangan terhadap pengetahuan klien.
-
Memungkinkan
dilakukan
pembenaran
terhadap
kesalahan
persepsi dan
konsepsi serta
kesalahan
pengertian.
-
Membantu klien dalam
memahami proses penyakit.
-
Membantu klien dan
keluarga dalam
membuat keputusan.
-
Mengetahui sampai
sejauh mana pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien.
-
Meningkatkan
pengetahuan klien dan keluarga mengenai nutrisi yang adekuat.
-
Mengkaji perkembangan
proses-proses
penyembuhan dan tanda-tanda infeksi serta masalah dengan kesehatan mulut yang
mempengruhi intake makanan dan
minuman.
-
Meningkatkan
integritas
kulit dan
kepala.
|
BAB III
PENUTUP
Setelah menguraikan asuhan
keperawatan. Mengenai Keganasan Kandung Kemih maka pada bab ini penulis
mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang mungkin dapat dilaksanakan dan
berguna dalam penerapan proses asuhan keperawatan pasien dengan Keganasan Kandung Kemih.
A.
Kesimpulan
Hasil wawancara dan pengkajian yang
didapat biasanya pasien datang ke rumah sakit dengan keluahan yang khas seperti
Hematuria, mual muntah dan Nyeri pada bagian pinggang. Diagnosa keperawatan
yang muncul adalah Cemas / takut
berhubungan situasi krisis (kanker) perubahan kesehatan, Nyeri (akut)
berhubungan dengan proses penyakit (penekanan atau kerusakan jaringan syaraf), Gangguan
nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipemetabolik yang
berhubungan dengan kanker, Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis
dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan kepada klien dengan Tentukan
pengalaman pasien sebelumnya
terhadap penyakit yang dideritanya,
Tentukan riwayat nyeri,lokasi, durasi, dan
intensitas, Monitor intake makanan
setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya, Review pengertian
pasien dan keluarga tentang
diagnosa, pengobatan dan akibatnya.
Belum
mencapai tahap impelementasi dan evaluasi.
B.
Saran
1. Perawat
atau tenaga medis lain yang memberikan asuhan keperawatan dengan Keganasan
Kandung Kemih harus mengetahui penyebab dari
Keganasan Kandung Kemih yang diderita klien. Setiap petugas medis
diharapkan saling berkolaborasi.
2. Klien
dan keluarga hendaknya memahami faktor penyebab dari timbulnya penyakit Keganasan Kandung Kemih. Klien dan
keluarga juga diharapkan menjaga kebersihan di sekeliling dan mengetahui
tentang penyakit ASD (Atrial Septal
Defect)sehingga keluarga klien dapat dengan siaga menangani secara mandiri
di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Lyke,Merchant
Evelyn,1992,Assesing For Nursing Diagnosis: A Human Needs Approach, J.B.
Lippincott Company, London
M.Nurs,Nurssalam,2008,Asuhan
Keperawatan pada Pasiendengan Gangguan Perkemihan, Salemba Medika.
0 komentar:
Post a Comment