BAB I
PENDAHULUAN
1.1
latar belakang
Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular
berbahaya yang dapat menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.
Penyakit Hepatitis B juga merupakan penyakit infeksi virus yang dapat menyerang
hati dan selanjutnya akan berkembang menjadi pengerasan hati maupun kanker hati
hingga menyebabkan kematian.
Penyakit Hepatitis B ini disebabkan oleh Virus
Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati
dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun (penyakit hati kronis).
Keadaan ini sangat berbahaya karena penderita merasa tidak sakit tetapi
terus-menerus menularkan VHB kepada orang lain sehingga dapat terjadi wabah
Hepatitis B dan juga mengalami komplikasi penyakit yaitu pengerasan hati yang disebut liver cirrhosis dan juga dapat
berkembang menjadi kanker hati yang disebut
dengan carcinoma hepatocelluler (Gunawan, 2009).
1.2 Rumusan masalah
1. Membuat
pertanyaan sebanyak mungkin sesuai
dengan kasus yang diberikan
2. Menentukan
Diagnosa Keperawatan
3. Membuat
Rencana Keperawatan
1.3 Tujuan penulisan
Memberikan ajaran kepada mahasiswa untuk lebih dalam
mempelajari atau memahami kasus membuat diagnose keperawatan dengan memulai
pengakajian kasus dan membuat Rencana keperawatan.
1.4 Manfaat penulisan
a. Bagi
penulis, makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendalami pemahaman tentang menganalisa kasus dan membuat rencana
asuhan keperawatan.
b. Bagi
pembaca, khususnya mahasiswa keperawatan makalah ini dapat dijadikan sebagai
acuan untuk pembelajaran asuhan keperawatan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Definisi Hepatitis B
Adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), yang dapat menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi
hati atau kanker hati.
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen,fosfor, dan
zat-zat lain yang digunakan sebagai obat
dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup
atau diserap melalui kulit. penderita. Menetralkan suatu racun
yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia
beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat
lagi menetralkan racun-racun lain
2.2 Gejala yang timbul
·
Nyeri pada area perut
·
Urin yang berwarna gelap
·
Nyeri sendi
·
Hilang nafsu makan
·
Mual dan muntah
·
Lemah dan kelelahan
·
Kulit dan area putih pada mata menjadi kuning
2.3 Pengobatan
Saat ini ada tujuh
pengobatan untuk hepatitis B yang bisa memperlambat perkembangan virus dan
mengurangi resiko penyakit hati yang lebih serius di kemudian hari :
·
Interferon Alpha yang diberikan dengan suntikan selama enam
buolan sampai satu tahun, atau kadang-kadang lebih lama. Obat dapat menyebabkan
efek samping seperti gejala mirip flu, depresi, dan sakit kepala.
·
Pegylated interferon yang diberikan dengan suntikan selama enam
bulan sampai satu tahun. Obat dapat menyebabkan efek samping seperti gejala flu
dan depresi.
·
Lamivudine
(Epivir-HBV, Zeffix atau Heptodin) adalah pil dengan sedikit efek samping, untuk
setidaknya satu tahunan.
·
Adefovir dipivoxil (hepsera) adalah pil dengan sedikit efek samping, untuk
setidaknya satu tahun atau lebih.
·
Entecavir
(baraclude) adalah pil dengan sedikit efek samping, untuk setidaknya satu
tahun atau lebih.
·
Telbivudine
(tyzeka, sebivo) , adalah pil dengan sedikit efek samping , untuk setidaknya
satu tahun atau lebih.
·
Tenofovir, adalah pil dengan sedikit efek samping, untuk
setidaknya satu tahun atau lebih.
2.4 Pencegahan
·
Jangan lakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman kecuali jika
anda yakin pasangan anda tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin
menular lainnya.
·
Berhenti menggunakan obat-obatan terlarang dengan penggunaan
jarum suntik.
·
Hati-hati terhadap tindik dan tato tubuh
·
Mintalah vaksin hepatitis B kepada dokter anda sebelum
berpergian jauh
BAB III
ANALISA KASUS
Kasus 1
Tn.R 60 tahun, datang ke rumah sakit dengan
keluhan utama mual dan muntah RPS. Tn. R adalah penderita Hepatitis B HBs Ag
(+) sejak 5 tahun yang lalu.2 hari SMRS klien sesak nafas, nafsu makan menurun,
mual (+), Muntah (+) merah kehitaman kurang lebih 2 gelas, BAB hitam, urin
kuning pekat
RPD : Hepatistis B
K/U tampak sesak , lemah, gizi kurang,
kesadaran kompos mentis, Konjungtiva
anemis (+/+), sklera ikterik (+/+) Leher JVP tak meningkat
Thorax : Ronchi (+/+), Rtg.effusi pleura
bilateral
Abdomen : tampak cembung, ascites (+),
Hepatomegali (+)
Genitalia : Scrotum edema(+)
Extermitas atas : edema (-/-)
Extermitas bawah : edema (+/+)
Tanda-tanda vital TD 110/70 mmHg, N 100 x/m,
R 28 x/m, T 38 C
Pemeriksaan
|
Hasil pemeriksaan
|
Hb
|
6
|
Trombosit
|
360.000
|
Gula darah sewaktu
|
350
|
GOT
|
135
|
GPT
|
130
|
Ureum
|
4,6
|
Kreatinin
|
5,2
|
Natrium
|
3,0
|
Kalium
|
4,0
|
Albumin
|
2,3
|
Bilirubin total
|
10,5
|
Bilirubin direk
|
20
|
Protein total
|
6,0
|
O2
|
2-31/m
|
Klien tidak mampu melakukan perawatan diri:
hygiene, makan minum, BAB/BAK mandiri
Th/ Vitamin K 2 x 1 ampul
Lasik 2 x 2 ampul
Vitazim 3 x 1 tab
Vometa 3x 1 tab
Actrapid 6-6-4 unit
Infus RL : Comafusin Hepar : Martos = 2 : 1
: 1 = 2000 cc per 24 jam
Diit TKTP
Rencana tranfusi PRC 2 labu dan Albumin 1 x
1 labu untuk 3 hari, Rencana Bilas lambung
3.1 Pertanyaan yang timbul sesuai dengan kasus di atas
1. Mengapa BAB pasien berwarna hitam?
2. Mengapa tidak ada peningkatan JVP padahall
pasien tampak sesak.
3. Mengapa scrotum pasien dewasa?
4. Mengapa ada suara ronchi padahal tidak ada
keluhan secret yang menumpuk atau apakah karna adanya efusi pleura bilateral?
5. Mengapa ada edema ekstremitas bawah, padahal
pasien sedang kurang gizi, apa peyebab edema di ekstremitas bawah?
6. Mengapa gula darah sewaktu pasien mengalami
peningkatan sedangkan pasien mengalami kurang gizi.
7. Mengapa dalam kasus ada rencana bilas lambung,
bukankah rencana bilas lambung hanya untuk pasien yang mengalami keracunan?
3.2 Diagnosa keperawatan yang sesuai
Symptom
|
Etiologi
|
Problem
|
||||||
Do :
a. Tampak sesak, lemah, gizi kurang, kesadaran
kompos mentis, konjungtiva anemis, sclera ikterik, leher JVP tak meaningkat, ronchi,
efusi plera bilateral, abdomen tampak cembung, ascites, hepatomegali, scrotum
edema, ektremitas bawah edema.
b. TD 110/70 mmHg, N : 100x/mnt, R : 28x/mnt S :
380C
c. HB : 6, trombosit 360.000, GDS 350, GOT :
135, GPT: 130, Ureum: 46, kreatinin:52, natrium: 3,0, kaliaum: 4,0 albumin:
2,3 bilirubin total : 10,5 bilirubin direk : 20 protein total : 6,0 O2 :
2-31/m
Ds :
a.
Mual,
muntah merah kehitaman kurang lebih 2 gelas, sesak nafas, nafsu makan
menurun, BAB hitam, urine kuning pekat
|
Hepatomegali
Tekanan pada dinding perut
Mual
Muntah
Anoreksia
Perubahan
status Nutrisi
|
Perubahan status nutrisi, kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
|
3.3 Rencana keperawatan
Diagnosa
keperawatan
|
NOC
(Tujuan)
|
NIC
(Intervensi)
|
Aktivitas
|
Perubahan status nutrisi, kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
|
Nutrition: Imbalanced, Less Than Body Requirements
Setelah dilakukan askep selama 2x24 jam
diharapkan :
-
Pasien
dapat makan makanan dan suplemen makanan
-
Mengurangi
frekuensi mual dan muntah
-
Nafsu
makan bertambah
-
Mengurangi gejala gastrointestinal dan
perasaan tidak enak pada perut yang mengurangi selera makan dan keinginan
terhadap makanan.
-
Meningkatkan pola defekasi yang normal dan
mengurangi rasa tidakenak serta distensi pada abdomen.
|
Nutrition management
|
1. Pastikan pemilihan makanan pada pasien.
2. kolaborasi dengan ahli gizi, sesuai jumlah
kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien.
3. mendorong peningkatan asupan makanan zat
besi yang sesuai.
4. mendorong peningkatan asupan protein, zat
besi dan vitamin C.
5. ajarkan pasien bagaiamana membuat buku
harian asupan gizi sesuai kebutuhan.
|
BAB IV
KESIMPULAN
Umum penyakit :
Hepatitib B
adalah penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B" (VHB), yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun, yang pada sebagian kecil
kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.
Kasus :
Tn.R
didiagnosa mempunyai riwayat penyakit Hepatitis b HbsAg (+) sejak 5 tahun yang
lalu, riwayat penyakit sekarang pasien mengalami nafsu makan menurun, mual dan
muntah sehingga menyebabkan penurunan status gizi pasien. Maka sesuai dengan
pengkajian kami menentukan diagnose keperawatan dengan perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Nanda international “Diagnosa Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2009-2014” 2010
penerbit buku kedokteran EGC
diakses pada tanggal 30-03-2014 pada jam 16.20 WIB
diakses pada tanggal 01-04-2014 pada jam 20.54 WIB
diakses pada tanggal 01-04-2014 pada jam 01.01 WIB
diakses pada tanggal 03-04-2014 pada jam 12.54 WIB
0 komentar:
Post a Comment