KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta atas izin dan ridoNya
penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Transkultural mengenai kesehatan
di sebuah desa maupun kampung. Dan dalam penelitiannya, kami memilih kampung
Kubang kepuh, desa Karang kepuh, Bojonegara untuk survey penelitian kami.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan, baik dari segi bahasa maupun
materi yang masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat diharapkan penulis untuk kesempurnaan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini kiranya penulis tiada kata lain yang dapat disampaikan
kecuali ucapan terima kasih kepada Ns. Herna Alifiani, S.Kep selaku
dosen dan koordinator mata kuliah Transkultural yang telah memberikan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Serang, Juni
2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……..……………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….ii
Daftar
Tabel………………………………………………………………………………...iii
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang…...……………………………………………………………….1
1.2
Rumusan masalah...……………………………………………………………….1
1.3
Tujuan Penulisan………………………………………………………………….2
1.4
Manfaat Penulisan..……………………………………………………………….2
1.5
Sistematika Penulisan…….……………………………………………………….2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1.
Lingkungan…..……………………………………………………………….3
a.
Pengertian…………………………………………………………….3
b.
Kebersihan
Lingkungan..……..………………………………...…….3
2.2 Rumah
Sehat.....…………………………………………………………...….4
a.
Pengertian....………………………………………………………....4
b.
Ciri-ciri Rumah
sehat ..……………………………………………....4
2.3 Konsep
Sehat...……………………………………………………………….5
a.
Menurt
WHO....………………………………………………………5
b.
Menurut Depkes
RI…..………………………………………….…...6
Bab III Pembahasan
3.1 Lingkungan…...……………………………………………………………...7
3.2 Kondisi
Rumah...………………………………………………………..........9
3.3 Kesehatan , Sarana Kesehatan dan Ramuan
Tradisional……………………..9
3.4 Pola Komunikasi……...……………………………………………………..10
3.5 Sumber Air…...……………………………………………………………...11
3.6 Mata
Pencaharian…….……………………………………………………...12
Bab
IV Penutup
4.1
Kesimpilan………..……………………………………………………………...13
4.2
Saran……………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka
Daftar Tabel
Gambar 1 Area
selokan air…………………………………………………………………....8
Gambar 2 Tempat
penampungan sampah……………………………………………………8
Gambar 3 Dolbon…………………………………………………………………………….8
Gambar 4 Tempat
pembuangan sampah……………………………………………………...8
Gambar 5 Genteng
rumah warga…………………………………………………………….9
Gambar 6 Lantai
bagian dalam………………………………………………………………9
Gambar 7 Kamar
mandi warga………………………………………………………………9
Gambar 8 Daun
kelor………………………………………………………………………..10
Gambar 9 Sumur numpang……………………………………………………………….....11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Ketika seorang perawat yang dihadapkan dengan klien
yang berbeda budaya, maka perawat professional tetap memberikan asuhan
keperawatan yang tinggi, demi terpenuhinya kebutuhan dasar klien tersebut.
Perawat professional akan berfikir kritis dalam menangani hal tersebut. Seorang
perawat professional Dr. Medeleine Leininger membuat konsep tentang
“Transcultural Nursing” sebuah konsep yang berkembang dari ilmu antropologi.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan pada abad ke-21, termasuk tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang
berkualitas akan semakin besar. Dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan
penduduk antar Negara (imigrasi) dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran
terhadap tuntutan asuhan keperawatan.
Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting
memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan
keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Masih banyak wilayah perkampungan yang kurang
menjaga kebersihan karena faktor tempat tinggal yang kumuh dan jauh dari pusat
kota. Maka seorang perawat dengan kasus yang seperti itu, harus bisa mengkaji
apa saja hal-hal yang menjadi pokok pembahasan dalam menjaga kebersihan dan
kesehatan.
Kelompok kami mengkaji suatu kampung (Kp. Kubang
Kepuh) di salah satu desa, kecamatan Bojonegara, kabupaten Serang. Dengan
begini kami harap dapat mengkaji permasalahan-permasalahan yang ada dan dapat
melihat kebudayaan atau kebiasaan yang berbeda dengan kampong yang lain.
1.2
Rumusan
Masalah
Hal-hal
yang perlu dirumuskan, Diantaranya :
1. Bagaimana
keadaan lingkungan dan kebersihan Kp. Kubang Kepuh ?
2. Bagaimana
keadaan kondisi rumah ?
3. Bagaimana
dengan kesehatan masyarakatnya ?
4. Bagaimana
ekonomi keluarga ?
5. Apa
pekerjaan kepala keluarga ?
6. Bagaimana
komunikasi dengan warga setempat ?
7. Kebiasaan
apasaja yang dimiliki oleh masyarakat ?
8. Berasal
darimana sumber air ?
9. Apakah
masih percaya mitos ?
10. Apakah
Kp. Kubang kepuh strategis dengan sarana kesehatan ?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai hasil laporan penelitian kami terhadap Lingkungan Kp. Kubang kepuh,
Desa Karang kepuh, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
1.4
Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan ini
adalah penulis maupun mahasiswa dapat mengetahui kondisi lingkungan rumah
sekitar maupun kesehatan warga setempat.
1.5
Sistematika
Penulisan
Bab I .
Pendahuluan. Bab ini meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, Tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II .
Tinjauan Pustaka. Bab ini merupakan
kerangka konseptual berisi batasan/konsep/teori yang mendukung penulisan yang
dapat diperoleh dari jurnal penelitian, buku,
Atau sumber lain. Dan berisikan pembahasan yang sudah dimuat.
Bab III .
Pembahasan. Bab ini merupakan isi dari
makalah yang dikaji.
Bab IV .
Daftar Pustaka. Berisikan referensi atau
acuan yang digunakan dalam karya Tulis ilmiah.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Lingkungan
a.
Pengertian
Lingkungan
adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya,
yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (Darsono, 1995).
Lingkungan
Adalah suatu norma, harapan dan kepercayaan dari personil – personil yang terlibat
dalam organisasi tempat belajar, yang dapat memberikan dorongan untuk bertindak
dan mengarahkan pada prestasi siswa yang tinggi (Sulhan, 2006).
Lingkungan sendiri
terbagi menjadi 3 area, yaitu:
1) Lingkungan
Fisik
2) Lingkungan
Psikologis
3) Lingkungan
Sosial dan Lingkungan nonsosial
Lingkungan sosial
merupakan suatu hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan antara satu
dengan yang lainnya.
b.
Kebersihan Lingkungan
Kebersihan
lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu,
sampah, dan bau. Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif
dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan.
Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya
masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit
lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi
lemah.
c. Cara
menjaga Lingkungan
Dimulai
dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana
menjaga kebersihan lingkungan, selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk
memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
2.2
Rumah Sehat (kondisi)
a.
Pengertian
Rumah sehat secara sederhana adalah yang rumah memiliki
ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari denagn ukuran yang memadai,
antara lain :
a. Kamar mandi
b. Ruang makan / keluarga
c. Dapur
d. Jamban / WC
e. Tempat cuci pakaian
b.
Ciri-Ciri
Rumah sehat
Rumah sehat memiliki cirri-ciri,
diantaranya:
1. Alokasi tidak terletak pada daerah
rawan bencana
2. Udara jauh dari pencernaan
3. Kualitas air tanah dan air minum
harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan. Kualitas tanah lokasi perumahan
harus baik dan memenuhi persyratan kesehatan.
4. Sarana dan prasarana lingkungan
harus bagus
5. Pengelolaan pembuangan kotoran
manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air tanah, tidak berbau, tidak
dipakai untuk sarang penyakit dan lain-lain
6. Penghijauan
Selain itu, terdapat cirri-ciri
lain diantaranya :
1. Segi konstruksi bangunan, yaitu
memiliki pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di
dalamnya serta dibuat dari bahan bangunan yang tahan lama, mudah untuk
dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
2. Segi kesehatan yaitu mampu menunjang
kondisi kesehatan tiap penghuninya. Contoh di tiap ruangan tersedia penerangan
dan tidak lembab, terpenuhinya jaringan air bersih dan air minum, terdapat
pembuangan sampah, saluran air pembuangan air kotor/limbah rumah tangga dan
sebagainya.
3. Segi kenyamanan, yaitu bertujuan
agar penghuni nyaman bertempat tinggal dan mudah melaksanakan kegiatannya.
4. Segi keterjangkauan biaya yaitu
pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah disesuaikan dengan dana
dan kemampuan pemilik rumah.
5. Segi keserasian lingkungan, yaitu
untuk memberikan keindahan dan keasrian lingkungan rumah. Contoh; menanam
tanaman di perkarangan, memberi lampu penerangan dan sebagainya.
2.3
Konsep
Sehat
a.
Menurut
WHO
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut
yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai
sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan
mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya
peran individu dalam hidup.
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO), yaitu
“Kesehatan Adalah suatu kondisi Sejahtera Jasmani Rohani serta Sosial Ekonomi”. Saat ini ada perusahaan internasional yang berasal dari
Malaysia yang sudah sukses menjalankan konsep kesehatan pada produk yang mereka
pasarkan. Perusahaan itu bernama K-Link International Sdn.Bhd yang sudah
berdiri sekitar 8 tahun dan memiliki jaringan global di lebih dari 62 negara di
dunia, dan yang lebih hebatnya lagi K-Link Indonesia , sudah memiliki cabang di
27 propinsi di Indonesia, hampir di seluruh kabupaten dan juga kecamatan.
Perkembangan K-Link sangat pesat dikarenakan konsep
kesehatan “CBA” , dimana konsep kesehatan ini telah diakui oleh dunia
kesehatan. yaitu :
C – Cleansing, proses membersihkan
toksin yang telah menumpuk di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
B – Balancing, mensuplai nutrisi
yang seimbang dalam tubuh.
A – Activating, mengaktifkan sel
tubuh untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Kita mengetahui bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi
kesehatan manusia , bahkan ada sebuah statistik dari WHO yang menggambarkan
bahwa di dunia hanya 15% orang yang benar-benar sakit dan harus dirawat di
rumah sakit, 15% lagi adalah orang yang benar-benar sehat, dan 60% selebihnya
adalah orang yang sehat tetapi gampang terserang penyakit, yaitu contohnya
terkena flu, masuk angin, pusing dan lain sebagainya.
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh 6
faktor yaitu :
1. Udara
2. Air
3. Makanan dan Minuman
4. Keseimbangan Emosi
5. Olahraga Teratur
6. Istirahat Cukup
Apabila ke enam faktor tersebut terganggu atau bermasalah
maka otomatis kesehatan kita juga akan terganggu , mau atau tidak mau, sadar
atau tidak kita hidup dizaman penuh polusi dari zat kimia baik itu air, udara
maupun makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
b.
Menurut
DepKes RI
Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, sehat artinya tidak
sakit, normal dan wajar. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi,
kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan
pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin
ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan
atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis,
psikologis maupun sosio budaya.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental
dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun
(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari)
seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan
kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit.
BAB
III
PEMBAHASAN
Survei
adalah teknik penelitian data yang dikumpulkan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dari sekelompok individu yang disebut responden. Ini
adalah metode yang digunakan secara luas dalam penelitian sociology, bisnis, ilmu
politik, dan pemerintahan, serta dalam pendidikan.
Pada hari kamis (21/06),
kami kelompok 7 Transkultural mengadakan survey lapangan atau penelitian ke
Kampung Kubang Kepuh Rt:15/06, Desa Karang Kepuh, Kecamatan Bojonegara,
kabupaten Serang.
Secara
umum keadaan desa Karang kepuh merupakan daerah dataran rendah, dengan
ketinggian kurang lebih 12 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah
kurang lebih 250,07 Ha. Desa karang kepuh mempunyai iklim tropis sehingga
mempunyai pengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian dan pola tanam didesa
ini.
Secara demografis, desa
Karang kepuh berbatasan dengan :
§ Sebelah
utara : Desa Ukirsari &
Desa Bojonegara
§ Sebelah
Selatan : Desa Mangkunegara
§ Sebalah
Timur : Desa Bojonegara
§ Sebelah
Barat : Desa lambangsari
3.1 Lingkungan
Salah seorang ahli ilmu lingkungan, yaitu Otto Soemarwoto mengemukakan
bahwa dalam bahasa Inggris istilah lingkungan adalah environment. Selanjutnya
dikatakan, lingkungan atau lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada
pada setiap makhluk hidup atau organisme dan berpengaruh pada kehidupannya.
Contoh, pada hewan seperti kucing, segala sesuatu di sekeliling kucing dan
berpengaruh pada keberlangsungan hidup kucing tersebut maka itulah lingkungan
hidupnya. Demikian pula pada suatu jenis tumbuhan tertentu, misalnya pohon
mangga atau padi di sawah, segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan atau
kehidupan tanaman tersebut itulah ling kungan hidupnya.
Lingkungan kampung Kubang kepuh,
tidak terlalu baik. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan
dan berceceran dimana-mana. Tidak seperti perumahan komplek, yang mempunyai
tempat pembuangan sampah didepan rumah. Di kampung kubang kepuh, hanya terdapat
1 penampungan sampah, tepatnya di jalan masuk kampung. Dan sampah-sampah yang
ada dipenampungan tersebutpun menumpuk dan selalu berserakan mengotori jalan,
karena lambatnya tim kebersihan membersihkan penampungann tersebut dan
kurangnya inisiatif warga untuk membersihkannya.
Selokan air tepat berada didepan
teras rumah warga, sehingga membuat lingkungan terasa tidak indah dan terkadang
bisa menimbulkan bintik nyamuk.
Warga kampung kubang kepuh
mengadakan gotong-royong 1 bulan sekali tepatnya dihari jumat. Gambaran kami,
itulah sebabnya lingkungan dikampung tersebut kurang bersih dan kurang terjaga.
Karena warga pun kurang berinisiatif untuk mengadakan gotongroyong seminggu
sekali.
Selain masalah sampah, selokan air
dan kurangnya inisiatif masyarakat, terdapat 1 masalah yang mengkhawatirkan,
yaitu masih adanya masyarakat yang BAB di kebun maupun sawah kering. Hal ini
disebabkan karena 20 % masyarakat yang tak mempunyai WC di rumah. Tapi tidak
jarang dari mereka yang masih peduli dengan polusi udara. Mereka yang merasa
ingin BAB menumpang di mushola, namun harus bergegas karena letak mushola cukup
jauh dari rumah.
Gambar.1. area selokan air Gambar.2.Tempat
penampungan sampah
Gambar.3.dolbon
Gambar.4.tempat pembuangan sampah
3.2 Kondisi Rumah
Kondisi rumah yang sehat adalah
rumah yang mempunyai ventilasi untuk udara dan tidak lembab, tersedia
penerangan dan mempunyai tempat pembuangan limbah keluarga.
Di kampung Kubang kepuh, keadaan
kondisi rumah cukup baik walaupun lantai rumah tidak dikeramik (hanya disemen).
Hal ini dibuktikan dengan adanya ventilasi rumah, ruangan yang terpisah, sudah
menggunakan genteng, terdapat jendela, dan air yang cukup bersih. Namun kondisi
ini belum bisa dikatakan rumah sehat, karena masih terdapat warga yang tidak
mempunyai jamban/WC.
Gambar.5.Genteng rumah warga Gambar.6.Lantai bagian dalam
Gambar.7.Kamar
mandi warga
3.3 Kesehatan , Sarana Kesehatan dan Ramuan
Tradisional (Etnhofarmakologi)
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO), yaitu
kesehatan adalah suatu kondisi sejahtera jasmani rohani serta sosial ekonomi.
Kampung kubang kepuh merupakan sebuah kampung yang masih
terjaga kesehatannya. Walau kondisi rumah dan lingkungan tidak cukup baik,
namun warga masih dapat menjaga
kesehatannya. Sejauh ini tidak ada masalah kesehatan yang memprihatinkan. Hanya
saja masyarakat masih mengharapkan kepedulian dari pemerintah agar masyarakat bisa
lebih menjaga kesehatan dan tidak mudah terserang penyakit yang berbahaya dan
mematikan.
Ketika musim pancaroba, tidak jarang dari masyarakat
tersebut terserang flu, batuk, pilek dan demam. Sarana kesehatan terletak 5km
dari perkampungan, hal ini membuat masyarakat lebih memilih berobat ke mantri
yang jaraknya hanya 700 meter dari kampung.
Ekonomi kepala keluarga tidak cukup untuk membeli obat
ketika terserang penyakit. Akhirnya warga memanfaatkan ramuan-ramuan
tradisional yang berasal dari hewan, seperti :
§ Cicak
bakar/panggang untuk penyakit gatal
§ Keong
darat/bekicot untuk penyakit kulit (bintik2,dll)
§ Cacing
tanah (cacing kalung) untuk penyakit tipes
Selain dari hewan,
ramuan tradisional pun bisa berasal dari tumbuhan (etnhofarmakologi), yaitu
daun kelor yang direbus untuk ibu yang melahirkan.
Masyarakat bojonegara
terkenal akan dukunnya. Namun masyarakat kampung kubang kepuh tetap berobat ke
tenaga medis dan percaya terhadap tenaga medis daripada ke dukun.
Gambar.8.daun kelor.
3.4 Pola
Komunikasi
Menurut Sutardjo Kartodikusuma desa adalah
suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
tersendiri. Sedangkan menurut Bintaro, desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain. Di desa sistem kekerabatannya masih sangatlah
kental, maksudnya bahwa setiap orang memeiliki rasa saling peduli yang relatif
lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan. Begitu pula yang terjadi di
daerah pedesaan suku karang kepuh, kampung kubang kepuh, yang terkenal dengan
prinsip hidup “makan tidak makan yang penting kumpul”. Prinsip
tersebut seoalah-olah menggambarkan bahwa masyarakat sangat menyayangi satu
sama lain sehingga tidak rela bila terpisah jauh.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Mereka
saling menjaga keharmonisan dan tidak pernah terjadi pertengkaran antara warga
setempat dengan warga setempat maupun warga setempat dengan warga dari kampung
lain. Komunikasi yang baik dan kental inilah yang membuat masyarakat kampung
berbeda dengan masyarakat kota.
3.5 sumber air
Sumber air di kampung kubang kepuh
berasal dari sumur. Karena belum adanya pemberian PAM dari pemerintah. Ketika
kemarau, warga kesulitan mendapatkan air. Air disumur mereka kering dan kotor.
Tetapi ada 4 sumur yang selalu subur dan tidak kering, diantaranya :
1.
Sumur numpang, seajarah sumur ini adalah, pada dulu
kala banyak warga dari desa lain yang kesulitan mendpatkan air, akhirnya mereka
menumpang mengambil air ke sumur tersebut yang ada di kampung kubang kepuh.
Hingga sekarang bernama sumur numpang.
2.
Sumur cepit, dinamakan sumur cepit karena sumut ini
diapit oleh dua pohon.
3.
Sumur pandan, mempunyai lebar 3 meter persegi, dan
4.
Sumur waringin, terletak diperbatasan kampung.
Gambar.9.Sumur numpang.
3.6 Mata
Pencaharian
Desa
karang kepuh mempunyai jumlah penduduk menurut mata pencaharian sebagai berikut
:
a.
Karyawan/ABRI/PNS :
109 orang
b.
Wiraswasta/pedagang :
164 orang
c.
Tani :
272 orang
d.
Pertukangan :
28 orang
e.
Buruh tani :
320 orang
f.
Pensiunan :
6 orang
g.
Nelayan :
680 orang
h.
Jasa :
110 orang
Di kampung kubang kepuh, mata
pencaharian kepala keluarga 70% nelayan dan petani, serta 30 % bekerja di
pabrik Samudra yang terletak di Bojonegara. 30% yang bekerja di pabrik adalah
mereka yang berjenis kelamin perempuan.
Gambaran dari data diatas adalah,
adanya keterkaitan dengan kesehatan masyarakat. Dengan mata pencaharian sebagai
seorang petani/nelayan, hasil yang didapat belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, baik kebutuhan rumah, kebutuhan istri untuk memasak, kebutuhan
anak untuk sekolah dan lainnya.
Kurangnya pendapatan ekonomi,
membuat mereka merasa terbebani untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang
lebih tinggi. Rata-rata dari mereka adalah lulusan SD, sehingga mengakibatkan
kurangnya pengetahuan, terutama dalam pengetahuan kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Dari hasil penelitian atau survey lapangan kelompok
kami, dapat disimpulkan bahwa :
a.
Kampung kubang kepuh mempunyai lingkungan yang kotor
, kebersihan yang kurang terjaga, sampah yang beserakan serta tempat
penampungan sampah yangh tidak terurus.
b.
Kampung kubang kepuh mempunyai kesehatan yang cukup
baik, walau masyarakat memelihara ayam, namun sampai saat ini tidak terdeteksi
adanya virus flu burung.
c.
Sarana kesehatan seperti puskesmas terletak sejauh 5
km dari perkampungan, sehingga membuat masyarakat lebih memilih berobat ke
mantra yang jauhnya hanya 700 meter.
d.
Kampung
kubang kepuh bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan (70%) serta bekerja
di pabrik 30 (%) serta keadaan ekonomi keluarga yang cukup namun kurang
memuaskan.
e.
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari
adalah bahasa jawa. Masyarakat kampung kubang kepuh saling menjaga keharmonisan
dengan tetangga.
f.
Sumber air di kampung kubang kepuh berasal dari
sumur dan sama sekali tidak tersedia PAM.
g.
Masyarakat kampung kubang kepuh selalu memanfaatkan
ramuan-ramuan tradisional yang berasal dari hewan untuk menyembuhkan berbagai
penyakit, seperti :
§ Cicak
bakar/panggang untuk penyakit gatal
§ Keong
darat/bekicot untuk penyakit kulit (bintik2,dll)
§ Cacing
tanah (cacing kalung) untuk penyakit tipes
4.2 Saran
Berdasarkan
hasil penelitian, penulis mengharapkan agar mahasiswa PSIK sebagai generasi
selanjutnya dalam kesehatan, dapat membantu memberikan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Serta
masyarakat dapat bekerjasama dengan tenaga medis lainnya agar penyuluhan yang
diberikan dapat terealisasi dan dapat dipraktekkan oleh masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
Bambang Marhijanto,1995. Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia Populer. Surabaya:Bintang timur
Datakelurahandesa
kecamapatan bojonegara.
0 komentar:
Post a Comment