MATA KULIAH PRAKTIK KEPERAWATAN
DEWASA 1
RESUME SISTEM PENCERNAAN (
HEPATOBILIER )
DISUSUN OLEH :
NANING DIAN SULASTRI
1013031070
PSIK 3B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
FALETEHAN
SERANG – BANTEN
2015 – 2016
Ø ANATOMI DAN FISIOLOGI
A.
HATI (HEPAR)
Hati (hepar)
adalah kelenjar aksesoris terbesar dalam berwarna coklat dengan berat 1200 –
1500 gram. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan atas dibawah
diafragma sebagian besar terletak pada region hipokondria dengan region
epigastrium. Pada orang dewasa yang kurus tepi bawah hati mungkin teraba satu
jari dibawah kosta
·
Fungsi hati antara
lain:
1.
Kelenjar eksokrin
2.
Penimbunan bahan
makanan atau vitamin
3.
Transformasi
(contoh: lemak menjadi fosfolipid atau lipid menjadi lipoprotein)
4.
Sintesa protein
dalam plasma darah (misal: albumin, globulin, dan protein untuk pembekuan
darah)
5.
Mengatur kadar
beberapa zat dalam darah (misal: glukosa yang dibantu oleh beberapa enzim dan
hormon)
6.
Sel kuffer (untuk
membantu berbentuk buah pir pemecahan eritrosit)
7.
Fagosit
B.
KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu
(vesika fellea) adalah kantong yang terletak pada permukaan viseral diliputi
oleh peritoneum kecuali bagian yang melekat pada hati dan terletak pada
permukaan bawah hati diantara lobus dekstra dan kaudatus hati.
Struktur kandung empedu:
1.
Fundus vesika vellea : berbentuk bulat
biasanya menonjol kebawah tepi inferior hati dan berhubungan dengan
dinding anterior abdomen setinggi rawan ujung kosta ke-9 kanan.
2.
Korpus vesika fellea : bersentuhan dengan
permukaan veseral dan mengarah ke atas, belakang dan kiri.
3.
Kollum vesika fellea : berlanjut dari
duktus sistikus, berjalan ke omentum minus dan bersatu dengan sisi kanan duktus
hepatikus kommunis membentuk doktus koledokus.
Cairan empedu
Cairan empedu merupakan
cairan yang kental dan berwarna kuning keemasan kehijauan yang dihaslkan secara
terus – menerus oleh sel hepar ± 500 – 1000 ml sehari. Empedu merupakan zat
esensial yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu
merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak dapat disekresi
oleh ginjal.
Unsur – unsur cairan empedu
1.
Garam – garam empedu : disentesis oleh
hepar, berasal dari kolesterol, suatu alkohol steroid yang banyak dihasilkan
hati. Garam empedu berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak
dengan kelanjar lipase dari pankreas.
2.
Sirkulasi entero hepatik : garam empedu
(empedu) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke dalam vena porta dialirkan kehati
untuk digunakan ulang.
3.
Pigmen empedu : pigmen empedu merupakan hasil utama
dari pemecahan hemoglobin sel hati mengangkut hemoglobin dari plasma dan
menyekresinya ke dalam empedu .Pigmen empedu tidak mempunyai fungsi dalam
proses pencernaan.
4.
Bakteri dalam usus halus : bakteri dalam usus
halus mengubah billirubin menjadi uorubilin yaitu satu zat yang direabsorpsi
dari usus dan diubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga
feses berwarna kuning.
5.
Saluran empedu
Saluran empedu
berkumpul menjadi duktus hepatikus dan bersatu menjadi duktus sistikus. Oleh
karena tersimpan dalam kandung empedu maka empedu mengalami pengentalan 5 – 10
kali kemudian dikeluarkan dari kandung empedu oleh kolesistokinin, hormon yang
dihasilkan oleh membran mukosa dari bagian atas usus halus tempat masuknya
lemak.
Kolesistokinin
menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot kandung empedu pada waktu bersamaan
sehingga empedu mengalir kedalam duktus sistikus dan kedalam duktus koledokus
kemudian terjadi peristaltik usus lalu masuk ke duodenum.
C.
PANKREAS
Pankreas
adalah organ lunak yang berjalan miring dan menyilang dinding posterior abdomen
pada regio epigastrium , terletak dibelakang lambung dan terbentang dari
duodenum sampai ke limpa. Dalam
sistem pencernaan manusia, pankreas sangat berperan penting. Organ ini berupa
kelenjar panjang berwarna putih yang agak menyempit. Terletak di bagian tengah
rongga perut
bagian atas (tepatnya di bawah lambung dan terletak di samping usus duabelas jari) dengan panjang 14-18 cm dan berat
65-67 gram.
Fungsi pankreas yaitu:
1. Kebanyakan
enzim pencernaan diproduksi oleh kelenjar pankreas. Di
dalam tubuh, terdapat dua golongan enzim, yaitu enzim pencernaan sebagai
katalisator dan enzim metabolisme yang bertanggungjawab untuk menyusun,
memperbaiki dan membentuk kembali sel-sel dalam tubuh. Jika tubuh
kekurangan enzim, perut akan kesulitan mencerna makanan. Kemudian, perut akan
merasa sakit dan bisa saja terjadi diare.
2. Pankreas tidak
dapat memproduksi semua enzim pada saat bersamaan sehingga jika terlalu banyak jenis makanan yang masuk bersamaan akan
menyulitkan fungsi pankreas. Selain enzim, pankreas memproduksi hormon insulin
dan glucagon yang berfungsi
mengatur kadar gula darah. Gangguan pada fungsi pankreas dapat menimbulkan
penyakit diabetes karena
peningkatan kadar gula darah menjadi tidak terkendali.
3. Pankreas mengandung sel yang dapat
menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas merupakan getah pencernaan yang
sangat berguna untuk mengolah tiga kelompok bahan makanan, yaitu karbohidrat,
protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat,
dan enzim.
Ø PEMERIKSAAN DIAGNOSTTIK DAN
PENUNJANG
Ada beberapa pemeriksaan untuk
mengetahui kelainan/gangguan pada sistem pencernaan diantaranya adalah :
1. TES FUNGSI HATI
2. BIOPSI HATI
3. ENDOSKOPI
4. FUNGSI ASITES
5. LIGASI
6. CEK DARAH SGOT/SGPT
7. ULTRASONOGRAFI (USG) : dapat
mengenali perubahan pada tekstur dan kontur hepar, kista koledokus dan batu
empedu terdeteksi dengan tingkat keakuratan 95 – 99 %. Tampilan USG yang khas
untuk HCC kecil adalah gambaran mosaik, formasi septum, sedangkan HCC dengan
diameter kurang dari 2cm mempunyai gambaran cincin yang khas
8. CT SCAN : prosedur pencitraan
pilihan bagi anak, pemidaian CT hepar dapat membedakan antara pengendapan besi,
glikogen, dan lemak di intrahepatik serta menghasilkan citra massa hepar yang
paling jelas.
9. MRI (Magnetic Resonance Imaging) : mengenali
perbedaan kimiawi dalam jaringan, mengidentifikasi tumor dan infiltrate
jaringan dengan sensitivitas yang setara dengan CT scan, memperlihatkan lesi
parenkim difus sama efisiennya dengan yang dihasilkan oleh pencitraan
radionuklida, dan menyaingi radiografi dalam menentukan lesi kistik dan
dilatasi duktus.
10. PTC (Percutans Transhepatic
Colangiography) : pemasangan sebuah jarum ke dalam parenkim hepar, menyuntikkan
secara langsung kontras kedalam duktus intrahepar yang melebar, dan merupakan
metode yang aman dan presisi untuk visualisasi anatomi saluran empedu.
11. ERCP (Endoscopic Retrograd
Cholangiopancreatography) : penyuntikan langsung medium kontras ke dalam duktus
biliaris komunis melalui ampul Vateri memberikan citra terinci duktus empedu
ekstrahepar dan cabang biliaris intrahepar utama
Ø GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
HEPATOBILIER
1. HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit infeksi sistemik yang menimbulkan
efek utama pada organ hati yang disebabkan oleh berbagai virus hepatitis.
2. SIROSIS HEPATIS
Sirosis hati adalah penyakit hati kronik yang dicirikan oleh
distori arsitektur hati yang normal, penyakit ini ditandai oleh adanya
peradangan difus dan manahun pada hati, dikuti oleh proliferasi jaringan ikat,
degenerasi, dan regenerasi sel-sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam
susunan parenkim hati. Walaupun etiologi dari berbagai bentuk sirosis tidak
dimengerti dengan baik, ada tiga pola khas yang
ditemukan pada kebanyakan kasus yaitu sirosis Laennec,
postnekrotik dan biliaris, dan ada beberapa penyakit yang diduga dapat menjadi
penyebab sirosis hepatis antara lain malnutrisi, alkoholisme, virus hepatitis,
kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatika, penyakit Wilson,
hemokromatosis, zat toksik dan lainnya.
Ø PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa
yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan
darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
2. KELUHAN UTAMA
Keluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan terpenting
yang
dirasakan pasien
sampai perlu pertolongan. Dalam mengkaji nyeri, perawat dapat melakukan
pendekatan PQRST, sehingga pengkajian dapat lebih komprehensif.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Setiap keluhan utama harus ditanyakan pada pasien seditail-ditailnya
dan semuanya di buat diriwayat penyakit
sekarang. Pasien diminta untuk menjelaskan
keluhannya dari gejala awal sampai sekarang. Tanyakan apakah pada setiap
keluhan utama yang terjadi bemberikan dampak. pasien apakah baru-baru ini mendapat
tablet atau obat-obatan yang sering kali dijelaskan warna atau ukurannya dari
pada nama dan dosisnya. Kemudian pasien diminta untuk memperlihatkan semua
tablet-tablet jika membawanya dan catat semuanya. Masalah ini menjadi petunjuk
yang bermanfaat melengkapi pengkajian.
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pengkajian kesehatan masa lalu bertujuan untuk menggali
berbagai kondisi yang
memberikan berbagai kondisi saat ini. Perawat mengkaji
riwayat MRS (masuk rumah sakit) dan penyakit berat yang pernah diderita, penggunaan
obat2 dan adanya alergi.
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pengkajian penyakit keluarga bertujuan untuk mengetahui pada
anggota keluarganya apakah ada yang mengalami penyakit seperti pasien.
Ø PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
mengetahui adanya kelainan pada kesehatan klien. Pemeriksaannya antara lain
meliputi :
1. Inspeksi
bentuk abdomen, simetrisitas, pergerakan, lingkar perut, lesi
di abdomen, striae, spider nevi, herniasi umbilikal (caranya pasien diminta
untuk mengangkat kepala), Inspeksi distensi abdomen, asites.
2. Auskultasi
Auskultasi di ke empat kuadran untuk mengetahui frekuensi
bising usus, adanya bruit vaskuler atau tidak.
3. Melakukan pemeriksaan asites ada 2
cara yaitu
-
Menggunakan pemeriksaan balotemen
-
Menggunakan perkusi
4. Palpasi
Lakukan palpasi ringan di semua kuadran, kaji adanya nyeri
tekan atau tidak, adanya nyeri lepas atau tidak di semua kuadran. Lakukan
palpasi dalam untuk meraba adanya massa atau tidak di semua kuadran, serta
adakah akumulasi fekal disaluran cerna. Dan lakukan juga palpasi dalam untuk
mengetahui batas hepar dan adanya pembesaran hepar atau tidak.
5. Perkusi
Melakukan perkusi di keempat kuadran untuk mengetahui adanya
keabnormalan pada klien.
Ø DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang sering muncul antara
lain :
1. Ketidakseibangan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
2. Kelebihan Volume Cairan Tubuh
Ø INTERVENSI KEPERAWATAN
1.
Ketidakseibangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
·
NOC :
- Nutritional status : food and fluid
intake
- Nurtitional status : nutrition
intake
- Weight control
·
NIC :
- Nutritional monitoring
- Nutritional conseling
- Weight nutrition assistance
·
AKTIVITAS :
- Ajarkan pemilihan makkanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
- Kaji adanya alergi makanan dengan
ahli gizi
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe, protein dan vit.C
- Monitor jumlah protein dan kalori
2.
Kelebihan Volume Cairan
·
NOC :
- ELEKTROLIT AND ACID BASE BALANCE
- FLUID BALANCE
- HYDRATION
·
NIC :
- FLUID MANAGEMENT
- FLUID MONITORING
- METABOLISME
·
AKTIVITAS :
- Pertahankan intake dan output yang
akurat
- Pasang urine kateter jika diperlukan
- Monitor vital sign
- Kaji lokasi dan luas edema
- Kolaborasi pemberian diuretik sesuat
intruksi
- Kolaborasi dengan dokter jika tanda
cairan berlebih muncul memburuk
- Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidakseimbangan cairan
- Monitor berat badan
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C. (2002). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical
Surgical Nursing. (Terj. Agung Waluyo). Jakarta: EGC.
0 komentar:
Post a Comment