BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Di dunia, terdapat sekitar 50 juta kematian akibat
penyakit kardiovaskular setiap tahunnya, dengan 39 juta di antaranya berasal
dari negara berkembang. WHO memprediksi pada tahun 2030 kematian akibat
penyakit jantung akan terus meningkat serta menempati peringkat pertama
penyebab kematian di dunia sebesar 14,2%. Menurut data Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2010, penyakit kardiovaskular menempati peringkat
pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Infark miokard tercatat
sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi. Selain itu,
infark miokard juga tercatat sebagai penyebab utama gagal jantung kongestif dan
kematian. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, ditemukan bahwa angka kematian
akibat Infark Miokard yaitu sekitar 5,1%.
1.2 Rumusan Masalah
a. Mengidentifikasi
istilah yang tidak dimengerti.
b. Mengidentifikasi
mekanisme penyakit sesuai dengan kasus.
c. Mencara
pengobatan dan terapi yang diberikan secara rasional sesuai dengan kasus.
1.3 Tujuan penulisan
Mengetahui lebih dalam pembelajaran dan pemberian
Asuhan Keperawatan pada pasien penderita Infark Miokard.
1.4 Manfaat penulisan
a.
Bagi penulis, makalah ini dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mendalami pemahaman tentang menganalisa kasus dan membuat rencana
asuhan keperawatan pada pasien penderita Infark Miokard.
b.
Bagi pembaca, khususnya mahasiswa
keperawatan makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembelajaran asuhan
keperawatan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Definisi
Infark
Miokard mengacu pada prses dimana jaringan Miokard mengalami kerusakan dalam
region jantung yang mengurangi suplai darah adekuat karena penurunan aliran
darah koroner. Penyebabnya dapat karena penyempitan kritis arteri koroner
akibat kerusakan aterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus atau
thrombus. Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebebkan oleh syok dan
hemoragi. Pada setiap kasus, terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen miokard.
2.2
Patofisiologi
Adanya
penyempitan arteri koronaria yang disebabkan karena penebalan pada dinding
pembuluh darah, vasospasme, emboli, karena penyempitan dinding pembuluh darah
pada arteri koronaria menyebabkan suplai O2 yang menuju ke jantung berkurang.
Jantung yang kekurangan O2 akan mengubah metabolisme yang bersifat aerob
menjadi anerob. Perubahan ini menyebabkan penurunan pembentukan fosfat yang
berenergi tinggi dimana hasil akhir dari metabolisme ini berupa asam laktat,
apabila berlangsung lebih dari 20 menit akan terjadi istemia jantung yang
meningkat sehingga menyebabkan nyeri dada hebat sehingga dapat terjadi shock
kardiogenik.
2.3
Etiologi
Etiologi
infark miokard akut
ini pada dasarnya adalah terjadi bila suplay oksigen yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tidak tertangani dengan baik sehingga hal tersebut bisa menyebabkan
kematian daripada sel-sel jantung tersebut. Jadi karena adanya hal yang
menyebabkan gangguan dalam oksigenasi jantung.
Gangguan
oksigenasi dapat terjadi karena beberapa faktor dan diantaranya yaitu :
1. Berkurangnya
daripada suplay oksigen ke miokard itu sendiri. Penyebab dari berkurangnya
suplay oksigen ini bisa karena :
·
Faktor pembuluh darah
·
Faktor sirkulasi
·
Faktor darah
2.4
Patomekanisme
Aterosklerosis
Trombosis
Aliran darah ke jantung
menurun
Oksigen dan nutrisi
menurun
Jaringan miocard
iskemik
Nekrose lebih dari 30
menit
Supply dan kebutuhan
oksigen ke jantung tidak seimbang
Supply ke miokard
menurun
Infark
Miocard
2.5 Pemeriksaan penunjang
EKG
Pada
EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih berfungsi akan menghasilkan
perubahan gelombang T, menyebabkan inervasi saat aliran listrik diarahkan
menjauh dari jaringan iskemik, lebih serius lagi, jaringan iskemik akan
mengubah segmen ST yang menyebabkan depresi ST. Pada infark, miokard yang mati
tidak mengkonduksi listrik dan gagal untuk repolarisasi secara normal, hal
tersebut akan mengakibatkan elevasi segmen ST. Saat nekrosis terbentuk, dengan
penyembuhan cincin iskemik disekitar area nekrotik, gelombang Q terbentuk. Area
nekrotik adalah jaringan parut yang tak aktif secara elektrikal, tetapi zona
nekrotik akan menggambarkan perubahan gelombang T saat iskemik terjadi lagi.
Pada awal infark miokard, elevasi ST disertai dengan gelombang T tinggi. Selama
berjam-jam atau berhari-hari berikutnya, gelombang T membalik. Sesuai dengan
umur infark miokard, gelombang Q menetap dan segmen ST kembali normal.
Lab
Darah
Pemeriksaan
Laboratorium Darah. Creatinin fosfakinase (CPK), Iso enzim CKMB meningkat. Hal
ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan ke dalam
aliran darah. Nilai normal 0-1 mU/ml. Kadar enzim ini sudah naik pada hari
pertama ( kurang lebih 6 jam sesudah serangan ) dan sudah kembali ke nilai
normal pada hari ke 3. SGOT (Serum Glutamic Oxalotransamine Test ) normal
kurang dari 12 mU/ml. Kadar enzim ini biasanya baru naik pada 12 – 48 jam
sesudah serangan dan akan kembali normal pada hari ke 7 dan 12. Pemeriksaan lainnya
adalah ditemukannya peninggian LED, lekositosis ringan, kadang-kadang
hiperglikemia ringan.
Radiologi.
Hasil
radiologi atau rontgen dada ini tidak bisa menunjukkan secara spesifik adanya
infark miokardium, hanya menunjukkan pembesaran dari jantung.
Ekhokardiografi.
Ekhokardiografi
ini sendiri digunakan untuk menilai fungsi dari ventrikel kiri, gerakan jantung
abnormal.
2.6
Terapi yang diberikan
·
Rawat ICCU, puasa 8 jam
·
Tirah baring, posisi semi fowler.
·
Monitor EKG
·
Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
·
Oksigen 2 – 4 lt/menit
·
Analgesik : morphin 5 mg atau
petidin 25 – 50 mg
·
Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg
·
Bowel care : laksadin
·
Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6
jam /infuse
·
Diet rendah kalori dan mudah dicerna
·
Psikoterapi untuk mengurangi cemas
BAB III
ANALISA KASUS
Tn. A (45
tahun) datang ke UGD pukul 04.30 WIB dengan keluhan nyeri hebat di dada kiri
menyebar ke daerah lengan kiri, leher kiri dan punggung kiri sehingga nyeri
tersebut tidak dapat dilokalisir di satu tempat. Kien tampak gelisah, tangannya
terus menerus memegang dada dan wajahnya tegang seperti menahan sakit yang
hebat. Klien tampak sesak, keringat dingin banyak sekali dan sempat muntah 1x.
Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada saat klien baru masuk ; TD 150/90
mmHg, Nadi 130 x/menit, Respirasi 30 x/menit. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium kimia klinik cyto yaitu CPK : 245 U/LL/37°C, CKMB : 30,4 U/L/37°C
, Kholesterol total 369 mg/dl, HDL : 40 mg/dl, LDL 215 mg/dl, GDS : 221 mg/dl.
Hasil pemeriksaan ECG lengkap tampak adanya ST elevasi Dari hasil pengkajian
kepada keluarga, sebelumnya klien memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi dan gula darah tinggi. Berat badan klien 85 kg dengan tinggi badan 165
cm, jarang berolah raga dan tidak menyukai makanan sayur. Penanganan pada saat
masuk ke UGD, klien langsung dipasang infus NaCl 0.9 %, dipasang O2 canule 5
liter/menit, mendapat obat cedocar 5 mg diberikan per sublingual dan morfin 5
mg/IV diencerkan dalam Dextrose 5 % 10 cc, kemudian dibawa ke ICU. Di ICU klien
mendapat pengobatan heparin 10 unit per infusion pump selama tiga hari
berturut-turut, laxatif syrup 1 x 10 mg diberikan malam hari jam 22.00 WIB,
dipasang folley catheter dan klien harus bedrest total. Diet jantung bubur 1500
Kalori.
3.1 Diagnosa
Keperawatan
Symptom
|
Etiologi
|
Problem
|
||||||||||||||||||||||||
Do :
Kien tampak gelisah,
tangannya terus menerus memegang dada dan wajahnya tegang seperti menahan
sakit yang hebat. Klien tampak sesak, keringat dingin banyak sekali dan
sempat muntah 1x. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada saat klien
baru masuk ; TD 150/90 mmHg, Nadi 130 x/menit, Respirasi 30 x/menit.
Ds:
-
nyeri hebat di
dada kiri menyebar ke daerah lengan kiri, leher kiri dan punggung kiri
sehingga nyeri tersebut tidak dapat dilokalisir di satu tempat.
-
Klien mempunya
riwayat tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi. Berat badan klien 85 kg
dengan tinggi badan 165 cm, jarang berolah raga dan tidak menyukai makanan
sayur.
|
Atreoklerosis
Thrombosis
Kontraksi arteri kronis
Aliran darah ke jantung menurun
Oksigen dan nutrisi menurun
Jaringan muokard iskemik
Nekrose lebih dari 30 menit
Suplai dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak semibang
Suplai oksigen ke miokard menurun
Metabolism
an aerob
Timbunan asam laktat meningkat
nyeri
|
Nyeri akut
|
3.2 Rencana
Keperawatan
Diagnose keperawatan
|
NOC (Tujuan)
|
NIC (Intervensi)
|
Aktifitas
|
Nyeri
akut berhubungan dengan infark miokard
|
Pain control
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam maka pasien dapat :
·
Mengontrol nyeri
·
Melaporkan Nyeri
dapat hilang atau berkurang
·
Pasien dapat
tenang
·
Tanda vital dalam
batas normal
|
Pain management
|
·
Lakukan pengkajian
nyeri secara komperhensif teermasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor.
·
Observasi reaksi
non verbal dari ketidaknyamanan
·
Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk mentukan intervensi
·
Pemberian obat
analgetik
|
BAB IV
KESIMPULAN
Umum penyeakit :
Infark Miokard
mengacu pada prses dimana jaringan Miokard mengalami kerusakan dalam region
jantung yang mengurangi suplai darah adekuat karena penurunan aliran darah
koroner. Penyebabnya dapat karena penyempitan kritis arteri koroner akibat
kerusakan aterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus atau
thrombus. Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebebkan oleh syok dan hemoragi.
Pada setiap kasus, terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen miokard.
Kasus :
Tn. A (45 tahun) datang ke UGD pukul 04.30 WIB dengan keluhan
nyeri hebat di dada kiri menyebar ke daerah lengan kiri, leher kiri dan
punggung kiri sehingga nyeri tersebut tidak dapat dilokalisir di satu tempat.
Kien tampak gelisah, tangannya terus menerus memegang dada dan wajahnya tegang
seperti menahan sakit yang hebat. Klien tampak sesak, keringat dingin banyak
sekali dan sempat muntah 1x. sesuai pengkajian diagnose keperawatan yang kami
ambil adalah nyeri akut.
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C
(1996). Buku saku Keperawatan Medikal
Bedah oleh Brunner and Suddarth. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Persify (2014, 06
April). Infark Miokard. Diperoleh 06
april 2014, dari
Munir Ardi (2014, 07
April). Infark Miokard Akut (AMI).
Diperoleh 07 April 2014, dari
Hilman Zulkifli Amin
(2014, 07 April). Terapi Stem cell untuk
Infark Miokard Akut. Diperoleh 07 April 2014, dari
Said Sunandar,S.Kep
(2014, 07 April). Asuhan keperawatan
Infark miokard. Diperoleh 07 April 2014, dari
Soleh Ahmad (2014, 07
April). Asuhan keperawatan pada pasien
Infark Miokard akut. Diperoleh 07 april 2014, dari
0 komentar:
Post a Comment