Tuesday, March 22, 2016

makalh reproduksi pria

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi, Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya.
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang  pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar.
Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologis). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk hidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada pendapat ahli yang extrim menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia padahakekatnya dimotifasi dan didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan tingkah laku terjadi oleh adanya gangguan pola perkembangan kehidupan Psikosexualnya. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui apa dan bagaimana itu sex dalam system reproduksi kita.

B.     Tujuan
1.      Untuk menegtahui anatami fisiologi system reproduksi pria.
2.      Untuk mengetahui anatomi fisiologi system reproduksi wanita.
C.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana anatomi fisisologi system reproduksi pria
2.      Bagaimana anatomi fisisologi system reroduksi wanita


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Anatomi dan Fisiologi System Reproduksi Pria
System reproduksi pria terdiri dari testis, kelenjar-kelenjar aksesoris, duktus aksesoris dan penis
1.      Testis
Merupakan tempat produksi sperma dan hormone seks utama yaitu testosterone, disebt juga testicle. Dalam masa perkembangan ada diwah ginjal rongga abdomen. Pada usia kehamilan 3 bulan turun ke kanalis inguinlis. Usia kehamilan 7 bulan turun kanalis inguinalis ke skrotum. Testis terdiri batas sekitar 800 lilitan tubulus seminiferous (tempat pembentukan sperma). Dinding tubulus semineferus dilapisi jaringan germinal yang terdiri atas dua jenis yaitu spermatogenik sel dan sel sertoli/sustentakular. Diantara tubulus seminiferous terdapat sel lydig yang mensekresikan testosterone. Testis turun total segera sebelum atau setelah kelahiran. Kanalis ingguinalis biasanya tertutup setelah dilewati testis. Jika kanalis ingguinalis gagal menutup akan menyebabkan hernia atau rupture inguinal. Testis tergantung diluar tubuh, sehingga suhunya lebih rendah dari tubuh. Jika testis tetap ditubuh maka tidak memungkinkan spermatogenesis. Demam membunuh ratusan hingga ribuan sperma, jika suhu tubuh skrotum akan tergantung longgar. Jika suhu tubuh dingin skrotum mengkerut mendekati tubuh.
2.      Skrotum
Skrotum tergantung anatara paha, berupa kulit yang membentuk kantung, dibawah kulit skrotum terdapat otot dartios. Kelenjar keringat membantu mengukur suhu di skrotum.
3.      Epididymis
Epididymis terdiri atas bagian kepala, badam, ekor. Untuk menyimpan sperma samapai matang dan siap dikeluarkan. Epididymis menyediakan system duktus untuk lewatnya sperma keluar dari testis. Memiliki otot sirkuler yang mendorong sperma ke penis dengan peristaltic.
4.      Vesika SEminalis
Vesika Seminalis menghasilkan fruktosa, asam sitrat dan nutrisi lain, prostaglandin dan fibrinogen. Prostaglandin dapat embantu pembuahan dengan cara bereaksi dengan mucus servix lebih mudah menerima sperma, kontraksi peristaltic balik dalam uterus dan tuba fallopi untuk menggerakan sperma mencapai ovarium.
5.      Kelenjar prostat
Kelenjar prostat menghasilkan ion sitrst, kalsium, fosfat, enzim pembeku, dan pro fibrinosin. Kelenjar uretra dan bulbouretralis menghasilkan muskus.
6.      Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa.Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi)
7.      Perjalanan dari testis sampai dengan uretra
Proses atau perjalanan sperma dari testis sehingga keluar dari organ reproduksi pria. Berikut perjalanan sperma dari testis sampai dengan uretra:
Testis
Epididymis
Vasdeferens                   kel. prostat
vesika seminalis                Duktus ejakulatorius          dukt.pristatikus
Uretra interna kel.              Uretra kecil &kel.    bulboretralis
     uretra
Orifisium uretra
8.       Testosteron
Pada usia janin testoteron berfungsi untuk perkembangan organ seks dan untuk turunnya testis ke sekrotum (2-3 bula terakhir kehamilan). Pada pubertas testosterone berperan dalam:
a.       Penyebaran rambut
b.      Hipertropi mukosa laring
c.       Kulit jadi lebih tebal dan kasar
d.      Meningkatkan pembentukan protein dan perkembangan otot
e.       Pertumbuhan tulang dan retensi kalsium sehingga meningkatkan masa tulang
f.       Meningkatkan metabolisme basal
g.      Meningkatkan produksi sel darah merah
h.      Meningkatkan retensi natrium dalam air
9.      Sperma
a.       Anatomi Sperma
Bagian kepala fari sperma memiliki lapisan selubung luar yang tebal yang disebut dengan akrososm dan mengandung enzim hialuaronidase yang dapat mencerna proteoglikan dari jaringan. Pada bagian badan terdapat sekelompok mitrokondria yang dikelilingi aksonema dan sperma juga meiliki ekor. Energy untuk gerakan sperma didapat dari ATP. Normalnya 200-300 juta sperma dilepaskan saat ejakulasi.
b.      Penilaian fertilitas sperma (menurut WHO)
Penilaian fertilitas sperma menurut WHO dilihat secara mikroskopis, dengan analisis konsentrasi, motilitas/gerak sperma, secara mikrokopis, menilai PH, bau, volume, kekentalan. Dan penilaian morfologi dengan menilai bentuknya kepala, badan dan ekor.
c.       Penilaian motilitas/gerak sperma
Stage 1: maju lurus dan cepat
Stage 2 : maju lurus tidak cepat
Stage 3 : gerak memutar
Stage 4 : tidak bergerak (tapi tidak berarti mati)
Penilaian
Baik jika :
Ø  20 juta permiliter
Ø  50% grade 1 dan 2 atau <25% grade 1 saja
Ø  Morfologi normal tidak kurang dari 30%
10.  Kegiatan seksual pria
Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf pudendu. Melalui pleksus sakralis dari medulla spinalis membantu rangsangan aksi seksual yang mengirim sinyal ke medulla yang mengikatkan sensasi seksual yang berasal dari struktur interna. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ seksual dengan secret yang menyebabkan keinginan seksual dengan merangsang mukosa uretra.
Unsur psikis rangsangan seksual. Sesuai dengan meningkatnya kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan memikirkan /bekhayal, menyebabkan terjadi aksi seksual sehingga menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran selama mimpi terutama pada usia remaja. Aksi seksual pada medulla spinalis. Fungsi otak tidak terlalu penting karena rangsangan genital yang menyebabkan ejakulasi dihasilkan dari mekanisme ini dapat rangsangan secara psikis dan seksual yang nyata serta kombinasi keduanya.
11.  reproduksi
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan prempuan yang khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium menghasilkan sel kelamin prempuan (ovum). Organ-organ ini menghasilkan hormone yang mempengaruhi sifat kelamin laki-laki dan kelamin prempuan produksi hormone ini dikendalikan oleh gonadotropik dari kelenjar hipofise.
Penentuan jenis kelamin tergantung dari kromosom kelamin yang jumlah normalnya pada manusia 44+2 kelamin menjadi 46. Dua kromosom kelamin yaitu kromosom X dan Y. jenis kelamin ditentukan oleh ayah anak, 44 kromosom +X dari ayah dan XX dan ibu maka anak lahir perempuan, tetapi kalau 44 +XY akan lahir perempuan

B.     Anatomi dan Fisiologi System Reproduksi Wanita
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.
1.      Alat genetalia bagian luar
organ-reproduksi--wanita.jpg
a.       Mons veneris / Mons pubis
Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol dibagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
b.      Bibir besar (Labia mayora)
Merupakankelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora 7 -8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk perineum permukaan terdiri dari: bagian luar tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Bagian dalam tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
c.       Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar (labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda dan basah.
d.      Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual
e.       Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
f.       Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perinium membentuk dasar badan perineum.
g.      Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek.Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.

2.      Alat genetalia bagian dalam

Reproduksi-Wanita.gif
a.      Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk ovaldengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, didaerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) sertahormon estrogen dan progesterone
b.      Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
c.      Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Padainfundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
d.      Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasanovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
e.       Vagina
merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupaselaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam  berupa jaringan ikat berserat, selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual, lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma ditandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atuovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin

B.     Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dantidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapirangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.







DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin,2006.anatomi fisiologi untuk mahasiwa keperawatan edisi 3.Jakarta:EGC


0 komentar:

Post a Comment